Karawang (Antara Megapolitan) - Tim Sapu Bersih Pungutan Liar Kabupaten Karawang, Jabar, belum bergerak menangani kasus pungutan liar meski cukup banyak laporan terkait adanya praktik pungutan liar di daerah itu.
"Kami baru menggelar rapat sekali terkait rencana penanganan praktik pungli," kata Wakil Ketua Tim Saber Pungli setempat Endang Soemantri, di Karawang, Kamis.
Ditanya lebih jauh tentang program Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Karawang yang telah dibentuk sekitar dua pekan lalu, ia enggan berkomentar.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sebelumnya meminta Tim Saber Pungli setempat agar tidak ragu mengungkap praktik pungutan liar di lingkungan Pemkab Karawang.
"Tentunya kami mendukung jika Tim Saber Pungli menangkap oknum PNS yang masih melakukan pungli," kata dia.
Ia menilai keberadaan oknum PNS yang melakukan pungli cukup menggangu dalam kegiatan pemerintahan. Sebab umumnya, praktik pungli berada di sektor pelayanan publik.
"Mau nilainya kecil atau besar namanya pungli ini sangat merugikan citra pemerintah. Jadi harus di ungkap kasus pungli yang melibatkan PNS," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kami baru menggelar rapat sekali terkait rencana penanganan praktik pungli," kata Wakil Ketua Tim Saber Pungli setempat Endang Soemantri, di Karawang, Kamis.
Ditanya lebih jauh tentang program Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Karawang yang telah dibentuk sekitar dua pekan lalu, ia enggan berkomentar.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sebelumnya meminta Tim Saber Pungli setempat agar tidak ragu mengungkap praktik pungutan liar di lingkungan Pemkab Karawang.
"Tentunya kami mendukung jika Tim Saber Pungli menangkap oknum PNS yang masih melakukan pungli," kata dia.
Ia menilai keberadaan oknum PNS yang melakukan pungli cukup menggangu dalam kegiatan pemerintahan. Sebab umumnya, praktik pungli berada di sektor pelayanan publik.
"Mau nilainya kecil atau besar namanya pungli ini sangat merugikan citra pemerintah. Jadi harus di ungkap kasus pungli yang melibatkan PNS," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017