Hujan abu vulkanik mengguyur sejumlah wilayah di sekitar Kabupaten Agam, Sumatra Barat pascaerupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.53 WIB.

Salah seorang warga Agam, Asep  di Lubuk Basung, Minggu, mengatakan hujan abu vulkanik tersebut melanda daerah itu sejak pukul 16.59 WIB.
 
"Saya kesulitan untuk mengendarai sepeda motor, karena partikel abu mengenai mata dan mata jadi perih," katanya.
 
Ia menambahkan, abu vulkanik itu mengenai wajah dan sepanjang jalan yang dilalui memutih dengan abu.

Baca juga: BKSDA Sumbar tutup jalur pendakian Gunung Marapi pascaerupsi pada Minggu siang
 
Tidak itu saja, pakaian yang dipakai, sepeda motor dan mobil yang parkir diselimuti oleh debu vulkanik tersebut.
 
"Awalnya saya tidak mengetahui kejadian itu. Namun beberapa menit, jalanan dipenuhi debu dan termasuk pakaian yang dipakai," katanya.
 
Sementara warga lainnya, Lasmi, menambahkan di sekitar rumahnya tercium bau belerang yang cukup kuat.
"Bau belerang cukup menyengat di sekitar rumah dampak dari hujan abu vulkanik tersebut," katanya.

Baca juga: Ada 40 pendaki sedang berkemah di Gunung Marapi Sumbar saat terjadi erupsi
 
Kepala Dinas Kesehatan Agam Hendri Rusdian mengimbau warga untuk tidak keluar rumah agar terhindar dari abu vulkanik tersebut.
 
Apabila terpaksa keluar rumah, disarankan untuk memakai masker dalam menjaga mengantisipasi masuknya partikel ke dalam tubuh.
 
"Jangan keluar rumah, dan pakailah masker apabila terpaksa berpergian agar kita tidak sakit," katanya.

Baca juga: Gunung Marapi erupsi lontarkan abu setinggi 300 meter pada Sabtu pagi
 
Sebelumnya, Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatra Barat erupsi pada pukul 14.53 WIB.
 
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak.

Pewarta: Altas Maulana

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023