Karawang (Antara Megapolitan) - Sekitar 40 persen garis pantai di sepanjang pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat abrasi yang telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.

"Dari panjang garis pantai sekitar 84 kilometer di wilayah pantai utara Karawang, sekitar 40 persen di antaranya rusak akibat abrasi," kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat, Anang Sudarna, disela kunjungan kerja di Karawang, Selasa.

Ia mengatakan, selain faktor cuaca, kerusakan di daerah sekitar pesisir pantai utara Karawang akibat perbuatan masyarakat setempat. Di antaranya melakukan kegiatan tambak secara besar-besaran.

Seperti di wilayah Cikeong, dahulu daerah tersebut merupakan referensi model penanaman mangrove di Indonesia. Dahulu orang-orang ingin belajar konsep penanaman mangrove ke daerah tersebut.

"Tetapi sekarang kondisinya sudah rusak. Kerusakan itu akibat ulah manusianya sendiri," katanya.

Atas kondisi tersebut, Anang mengaku pihaknya akan melakukan penanaman mangrove kembali di wilayah pesisir utara Karawang.

Sementara itu, sejak beberapa tahun terakhir sejumlah kampung di wilayah pesisir utara Desa Cemara Jaya, Kecamatan Cibuaya, Karawang "tenggelam" akibat abrasi.

Abrasi yang terjadi di sekitar daerah itu cukup parah karena cukup luas daratan yang tergerus air laut Cemara Jaya.

Abrasi di daerah tersebut sudah menggerus sejumlah areal perkebunan, tambak ikan, jalan raya dan pemukiman penduduk.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017