Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mendaftarkan enam perwakilan Rukun Warga (RW) untuk ikut dalam program Kotaku tanpa kumuh atau Kotaku dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Enam RW ini terletak di Kampung Kebon Manggis, Kelurahan Paledang. Keenamnya tergolong pemukiman padat penduduk," kata Ketua Badan Keswadayaan masyarakat (BKM) Kota Bogor Novan Adriansyah, di Bogor, Senin.

Novan menjelaskan, program Kotaku merupakan program nasional berbasis penanganan kawasan kumuh. Program tersebut mengintegrasi berbagai sumber daya dan sumber pendanaan, baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kota dan kabupaten.

Dari 269 kota dan kabupaten di Indonesia, lanjutnya, Kota Bogor terpilih sebagai salah satu penerimaan progarm Kotaku dengan menyertakan enam RW sebagai peserta program.

Ia mengatakan, setiap RW yang mengikuti program Kotaku akan mendapat kucuran dana bantuan sebesar Rp350 juta. Dana tersebut dialokasikan untuk peningkatan infrastruktur jalan lingkungan, perbaikan rumah tidak layak huni, dan sanitasi layak dengan membangun jamban keluarga.

"Pembangunan jamban diutamakan bagi warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung," katanya.

Pembangunan jamban keluarga menjadi bagian dalam program Kotaku dikarenakan sebagian besar warga masih membuang hajat di sungai. Sehingga, jamban keluarga di masing-masing rumah dapat menciptakan pola hidup sehat di masyarakat sekitar.

Sementara itu, RW yang masuk dalam program Kotaku yakni RW 03,04, 07, 09, 10 dan 13. Program Kotaku akan menjadi `platform` penanganan kawasan pemukiman kumuh di wilayah seluas sembilan hektare.

"Berdasarkan SK wali kota, di enam RW tersebut terdapat 80 kepala keluarga dengan 1.200 jiwa. Umumnya mata pencaharian mereka sebagai berdagang dan jadi buru harian," katanya.

Ia mengatakan, RW yang masuk dalam program Kotaku, selain mendapat bantuan dari Kementerian PU-Pera, juga mendapat pendampingan dari Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor yang menggulirkan beberapa program kewilayahan.

"Program tersebut berupa, pengamanan bahaya kebakaran, pengelolaan sampah dan pembangunan akses jalan," katanya.

Novan menyebutkan, program Kotaku diharapkan dapat memperbaiki infrastruktur di wilayah Kota Bogor, seta membangun RTLH dan sanitasi yang layak. Pengentasan pemukiman kumuh di wilayah menjadi nol persen.

"Sebab 100 persen warga mempunyai akses sanitasi layak dan 100 persen mempunyai akses air minum," katanya.

Ia menambahkan, Jumat (27/1) lalu telah dilakukan tahapan sosialisasi program Kotaku kepada warga di enam RW Kelurahan paledang. Selanjutnya akan dilaksanakan program tersebut.

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017