Layar Anak Indonesiana (LAI) merupakan program produksi film pendek fiksi dan dokumenter untuk anak yang diselenggarakan Balai Media Kebudayaan melalui Indonesiana.TV yang hadir di  Jogja NETPAC-Asian Film Festival (JAFF) 2023.

"Balai Media Kebudayaan berkomitmen untuk mengawal program-program unggulan Indonesiana.TV, salah satunya Layar Anak Indonesiana ini. Para sineas boleh bersiap-siap karena open callLayar Anak Indonesianaakan ada lagi tahun depan," kata Retno Raswaty, Kepala Balai Media Kebudayaan, Kemendikbudristek dalam keterangannya, Senin.

LAI mencoba mengisi kelangkaan produksi film untuk anak sekaligus mengangkat  keragaman cerita dan talenta dari berbagai kota di Indonesia. Setiap film membawa keunikan dan ragam seni budaya yang menghidupinya. 

Tujuannya memperkenalkan obyek pemajuan kebudayaan dan menanamkan pendidikan karakter, nilai budaya, dan kearifan lokal pada anak.

Kehadiran Layar Anak Indonesiana di JAFF 2023 diawali dengan proses seleksi 20 proposal film yang dianggap memiliki keunikan dan daya tarik bagi anak. 
Selama pembuatan filmnya, para sineas didampingi oleh tim mentor Indonesiana.TV. 

Mereka adalah Chandra Endroputro, Rina Damayanti, Agus Makkie, Tonny Trimarsanto, Lianto Luseno, Yulia Evina Bhara, dan Agung Sentausa. 

Dari 20 film yang dihasilkan program LAI,10 film kategori fiksi diajukan kepada Jogja NETPAC-Asian Film Festival (JAFF) ke-18 untuk dikurasi. 

Hasilnya, lima film dinyatakan lolosofficial selectionJAFF ke-18 yang dihelat di Cinema XXI, The Premiere, Yogyakarta. Lima film tersebut, yaitu Perahu Kertas Hao You yang disutradarai Riqhi Alvin Sani (Pontianak).

Selanjutnya Mlethek yang disutradarai Wahyu Agung Prasetyo (Yogyakarta), Serdadu Apel Emasyang disutradarai Lingga G. Permadie (Malang), Ndogmu dan Ndogku yang disutradarai Kelik S. Nugroho (Yogyakarta), serta Ijo dan Emasyang disutradarai Daud Nugraha (Bandung).

Kelima film tersebut memiliki ragam gaya cerita yang unik. “Keragaman ide cerita dan gaya eksekusi produksi ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi tim penyeleksi” ujar Rina Damayanti, Koordinator Program Layar Anak Indonesiana. 

Film-film LAI yang terpilih dalam Program Official Selection JAFF menandakan adanya pencapaian dalam hal kualitas dan diharapkan nantinya juga bisa diputar dalam berbagai festival lain baik nasional maupun internasional.

Program unggulan
 
Harapannya program Layar Anak Indonesiana dapat menjadi batu pijakan yang merangsang kemunculan film-film anak Indonesia dengan cerita dan kualitas penggarapan yang semaikin baik. 

Hadirnya film anak semakin melengkapi deretan layarlebar yang disajikan JAFF hingga turut menjadi ajang apresiasi dan literasi film bagi siswa siswi kota Yogyakarta. 

Merekapun diundang secara khusus untuk menyaksikan pemutaran perdana 5 film Layar Anak Indonesiana pada 26 November 2023 di JAFF.

“Sudah sejak lama kami ingin mengundang anak-anak di Jogja untuk datang ke bioskop agar tumbuh minat menonton sejak usia dini. Itu makanya kami di JAFF gembira sekali dapat bekerja sama dengan Balai Media Kebudayaan dan Indonesiana.TVsehingga ratusan anak sekolah bisa berkunjung ke sini,” ungkap Ifa Isfansyah, Festival Director JAFF.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023