Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan satu rumah yang berada di Kampung Panaruban, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang terdampak gempa Magnitudo 5,2 berpusat di Kabupaten Bandung pada Sabtu, (18/11) akhirnya ambruk.
"Dampak gempa Magnitudo 5,2 lalu, mengakibatkan rumah milik Rahmat (39) yang berada di RT 02/05, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung awalnya mengalami retak-retak pada bagian dinding. Namun kerusakan tersebut bertambah parah karena hampir setiap hari diguyur hujan deras sehingga pada Rabu, (22/11) rumah tersebut akhirnya ambruk," kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi pada Kamis,
Menurut Sandra, pada peristiwa ini tidak ada korban jiwa, karena seluruh penghuni rumah sudah merasakan kondisi tempat tinggalnya itu tidak lagi layak untuk ditempati, sehingga mengungsi sementara ke rumah sanak saudaranya.
Baca juga: BPBD Sukabumi sebut belum ada informasi dampak gempa M5,4
Baca juga: Gempa Garut M5,6 tidak berdampak pada fasilitas kereta api di Sukabumi
Beruntung, saat kejadian tidak ada satu pun penghuni rumah datang atau berada di dalam rumahnya. Namun demikian satu keluarga atau empat jiwa yang merupakan penghuni rumah tersebut harus mengungsi ke rumah sanak saudaranya.
Adapun kerugian yang dialami penyintas bencana akibat rumah rumahnya ambruk mencapai Rp50 juta. Sementara, untuk bantuan darurat sudah disalurkan kepada keluarga terdampak bencana.
Di sisi lain, ia mengimbau kepada warga, cuaca ekstrem yang melanda hampir di seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi ini harus diwaspadai karena berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, longsor, banjir dan lainnya.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,6 di Garut dirasakan hingga Sukabumi
Seperti yang terjadi di Kampung Babakansirna, RT 04, RW 013, Kelurahan/Kecamatan Cibadak hujan deras memicu terjadinya bencana longsor tebing dengan panjang 5 meter dan tinggi meter. Akibat bencana yang terjadi pada Selasa, (21/11) sekitar pukul 21.00 WIB satu rumah yang dihuni seorang lansia atas nama Ace Madce (76) rusak akibat diterjang material longsor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Dampak gempa Magnitudo 5,2 lalu, mengakibatkan rumah milik Rahmat (39) yang berada di RT 02/05, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung awalnya mengalami retak-retak pada bagian dinding. Namun kerusakan tersebut bertambah parah karena hampir setiap hari diguyur hujan deras sehingga pada Rabu, (22/11) rumah tersebut akhirnya ambruk," kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi pada Kamis,
Menurut Sandra, pada peristiwa ini tidak ada korban jiwa, karena seluruh penghuni rumah sudah merasakan kondisi tempat tinggalnya itu tidak lagi layak untuk ditempati, sehingga mengungsi sementara ke rumah sanak saudaranya.
Baca juga: BPBD Sukabumi sebut belum ada informasi dampak gempa M5,4
Baca juga: Gempa Garut M5,6 tidak berdampak pada fasilitas kereta api di Sukabumi
Beruntung, saat kejadian tidak ada satu pun penghuni rumah datang atau berada di dalam rumahnya. Namun demikian satu keluarga atau empat jiwa yang merupakan penghuni rumah tersebut harus mengungsi ke rumah sanak saudaranya.
Adapun kerugian yang dialami penyintas bencana akibat rumah rumahnya ambruk mencapai Rp50 juta. Sementara, untuk bantuan darurat sudah disalurkan kepada keluarga terdampak bencana.
Di sisi lain, ia mengimbau kepada warga, cuaca ekstrem yang melanda hampir di seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi ini harus diwaspadai karena berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, longsor, banjir dan lainnya.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,6 di Garut dirasakan hingga Sukabumi
Seperti yang terjadi di Kampung Babakansirna, RT 04, RW 013, Kelurahan/Kecamatan Cibadak hujan deras memicu terjadinya bencana longsor tebing dengan panjang 5 meter dan tinggi meter. Akibat bencana yang terjadi pada Selasa, (21/11) sekitar pukul 21.00 WIB satu rumah yang dihuni seorang lansia atas nama Ace Madce (76) rusak akibat diterjang material longsor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023