Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai mempercantik fasilitas Tempat Pemakaman Umum (TPU) sebagai upaya mengembangkan program wisata religi guna meningkatkan angka kunjungan masyarakat.
"Sesuai rencana pemerintah daerah yang hendak mengubah pemakaman menjadi destinasi wisata religi. Selain Mangunjaya, pemakaman lain akan turut diperbaiki," kata Sub Koordinator Bangunan Negara pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi Pranoto di Cikarang, Kamis.
Dia mengatakan sejumlah fasilitas pendukung juga turut dibangun untuk meningkatkan kunjungan masyarakat, salah satunya pagar yang membatasi area pemakaman umum dan khusus COVID-19.
Berdasarkan catatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, biaya pembangunan dinding pembatas itu sebesar Rp 1,4 miliar dengan kontrak kerja selama 120 hari kalender yang kini sudah selesai 100 persen.
Dirinya menjelaskan pembangunan fasilitas pemakaman umum merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah menggerakkan potensi pariwisata di sektor religi.
Pengembangan wisata religi terpicu dari geliat wisata industri sejak digulirkan beberapa bulan lalu. Kini, hampir setiap hari, sejumlah armada bus datang ke Kabupaten Bekasi guna mengunjungi berbagai pabrik di kawasan industri.
"Nantinya, seluruh pemakaman akan ditata ulang sehingga representatif bagi masyarakat yang hendak berziarah," katanya.
Selain TPU Mangunjaya, pemerintah daerah juga turut merevitalisasi kompleks pemakaman Kyai Haji Raden Ma'mun Nawawi di kompleks Pondok Pesantren Al Baqiyatus Sholihat, Desa Cibarusah Kota, Kecamatan Cibarusah.
Penetapan makam Ma'mun Nawawi sebagai destinasi wisata religi dilakukan untuk memberi ruang bagi masyarakat untuk mengetahui sosok ulama kharismatik sekaligus pejuang asal Kabupaten Bekasi ini.
Pranoto mengaku pembangunan infrastruktur masih menjadi program prioritas Pemkab Bekasi. Mulai dari fasilitas pendidikan hingga fasilitas umum masyarakat turut dibangun, termasuk pemakaman.
"Pembangunan fasilitas TPU Mangunjaya merupakan salah satu pekerjaan yang lebih cepat rampung, di luar pembangunan sekolah dan bangunan negara lain," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Sesuai rencana pemerintah daerah yang hendak mengubah pemakaman menjadi destinasi wisata religi. Selain Mangunjaya, pemakaman lain akan turut diperbaiki," kata Sub Koordinator Bangunan Negara pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi Pranoto di Cikarang, Kamis.
Dia mengatakan sejumlah fasilitas pendukung juga turut dibangun untuk meningkatkan kunjungan masyarakat, salah satunya pagar yang membatasi area pemakaman umum dan khusus COVID-19.
Berdasarkan catatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, biaya pembangunan dinding pembatas itu sebesar Rp 1,4 miliar dengan kontrak kerja selama 120 hari kalender yang kini sudah selesai 100 persen.
Dirinya menjelaskan pembangunan fasilitas pemakaman umum merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah menggerakkan potensi pariwisata di sektor religi.
Pengembangan wisata religi terpicu dari geliat wisata industri sejak digulirkan beberapa bulan lalu. Kini, hampir setiap hari, sejumlah armada bus datang ke Kabupaten Bekasi guna mengunjungi berbagai pabrik di kawasan industri.
"Nantinya, seluruh pemakaman akan ditata ulang sehingga representatif bagi masyarakat yang hendak berziarah," katanya.
Selain TPU Mangunjaya, pemerintah daerah juga turut merevitalisasi kompleks pemakaman Kyai Haji Raden Ma'mun Nawawi di kompleks Pondok Pesantren Al Baqiyatus Sholihat, Desa Cibarusah Kota, Kecamatan Cibarusah.
Penetapan makam Ma'mun Nawawi sebagai destinasi wisata religi dilakukan untuk memberi ruang bagi masyarakat untuk mengetahui sosok ulama kharismatik sekaligus pejuang asal Kabupaten Bekasi ini.
Pranoto mengaku pembangunan infrastruktur masih menjadi program prioritas Pemkab Bekasi. Mulai dari fasilitas pendidikan hingga fasilitas umum masyarakat turut dibangun, termasuk pemakaman.
"Pembangunan fasilitas TPU Mangunjaya merupakan salah satu pekerjaan yang lebih cepat rampung, di luar pembangunan sekolah dan bangunan negara lain," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023