Menara setinggi 20 meter pada bangunan Masjid Besar Nurul Qomar di Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk akibat hujan lebat disertai angin kencang, Sabtu.
Sekretaris DKM Masjid Besar Nurul Qomar Baharman Hasyim mengungkapkan bahwa peristiwa ambruknya menara dan beberapa bagian atap bangunan masjid tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, setelah pelaksanaan shalat Ashar berjamaah.
"Sore tadi memang cuacanya sedang hujan lebat, kemudian angin dan petirnya kencang juga saat kejadian. Menara yang ambruk tingginya sekitar 20 meter," ungkap Baharman.
Baca juga: BPBD: Sebanyak 14 bangunan di Bogor terdampak longosor dan angin kencang
Baca juga: BMKG peringatkan potensi hujan lebat di Jabodetabek Senin dini hari
Bangunan menara yang letaknya ada di halaman masjid ambruk sehingga materialnya menimpa sebagian atap bangunan utama masjid. Bangunan utama masjid mengalami kerusakan di bagian atap pada sudut depan sebelah kanan.
Namun, kata Baharman, bangunan utama masjid masih tetap bisa digunakan untuk pelaksanaan ibadah. Karena, meski atapnya ambruk, tapi bagian plafon bangunan tidak mengalami kerusakan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Peristiwa hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di Desa Kalisuren, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, itu tidak mengakibatkan kerusakan lainnya selain bangunan masjid besar.
Baca juga: BMKG sampaikan peringatan dini hujan lebat di Bogor
"Rumah-rumah warga aman, hanya bangunan masjid saja yang terdampak tadi. Karena memang halaman masjidnya luas," kata Baharman.
Dalam informasi yang ditayangkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pembangunan masjid besar Kecamatan Tajurhalang itu dianggarkan menggunakan APBD tahun anggaran 2018 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor.
Paket pekerjaan dengan nilai pagu Rp5,5 miliar itu lelangnya dimenangkan oleh PT Yasuba Dwi Perkasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Sekretaris DKM Masjid Besar Nurul Qomar Baharman Hasyim mengungkapkan bahwa peristiwa ambruknya menara dan beberapa bagian atap bangunan masjid tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, setelah pelaksanaan shalat Ashar berjamaah.
"Sore tadi memang cuacanya sedang hujan lebat, kemudian angin dan petirnya kencang juga saat kejadian. Menara yang ambruk tingginya sekitar 20 meter," ungkap Baharman.
Baca juga: BPBD: Sebanyak 14 bangunan di Bogor terdampak longosor dan angin kencang
Baca juga: BMKG peringatkan potensi hujan lebat di Jabodetabek Senin dini hari
Bangunan menara yang letaknya ada di halaman masjid ambruk sehingga materialnya menimpa sebagian atap bangunan utama masjid. Bangunan utama masjid mengalami kerusakan di bagian atap pada sudut depan sebelah kanan.
Namun, kata Baharman, bangunan utama masjid masih tetap bisa digunakan untuk pelaksanaan ibadah. Karena, meski atapnya ambruk, tapi bagian plafon bangunan tidak mengalami kerusakan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Peristiwa hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di Desa Kalisuren, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, itu tidak mengakibatkan kerusakan lainnya selain bangunan masjid besar.
Baca juga: BMKG sampaikan peringatan dini hujan lebat di Bogor
"Rumah-rumah warga aman, hanya bangunan masjid saja yang terdampak tadi. Karena memang halaman masjidnya luas," kata Baharman.
Dalam informasi yang ditayangkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pembangunan masjid besar Kecamatan Tajurhalang itu dianggarkan menggunakan APBD tahun anggaran 2018 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor.
Paket pekerjaan dengan nilai pagu Rp5,5 miliar itu lelangnya dimenangkan oleh PT Yasuba Dwi Perkasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023