Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat menelusuri kelompok pemuda yang kerap tawuran di daerahnya, untuk digiring ke dalam kegiatan positif yang menyehatkan bahkan menghasilkan karya sebagai penghasilan mereka.

Kapolresta Bogor Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso saat ungkap kasus tawuran di Mako Polresta Bogor, Rabu mengatakan melalui kegiatan SKCK go to School, polisi mengajak pelajar dan pemuda berolahraga, bersih-bersih sungai hingga membuat sendal agar bisa dijualbelikan.

"Kelompok tawuran ini kami cegah, telusuri dan coba hentikan melalui ajakan kegiatan positif. Olahraga, bebersih sungai, buat sendal," kata Kombes Bismo.

Baca juga: Pelaku pembacokan hingga tewas pada aksi tawuran di Bogor diitangkap polisi

Menurut Bismo, pencegahan tawuran sejauh ini telah dilaksanakan dari berbagai kegiatan dan tim kepolisian. Kegiatan yang dilakukan kepolisian telah berhasil menurunkan aksi tawuran.

Kasatreskrim Polresta Bogor Kompol Rizka Fadhila turut menjelaskan bahwa para pemuda tergabung dalam kelompok pemuda di wilayahnya seperti kelompok Tom, Capaku Alstar, GRS dan TOM tengah diperiksa terkait tawuran antar gabungan kelompok di dekat rel kereta api kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan pada Minggu (12/11) pukul 4.05 WIB.

Polisi, kata dia, terus memetakan peran masing-masing pemuda dalam aksi tawuran tersebut sehingga membuat korban inisial H (20) jatuh dan kena bacok pelaku inisial RR (19).

Baca juga: Polresta Bogor cegah aksi tawuran antar geng motor di Sukaraja

Ia menjelaskan kejadian ini berawal saat kelompok pemuda dari kelompok Cipaku Alstar nongkrong di rel dekat pos gardu PJKA wilayah Cipaku sambil meminum minuman keras pada pukul 01.30 WIB.

Kemudian, salah satu dari mereka berteriak siap-siap pada pukul 04.00 WIB dan pada pukul 4.20 WIB, musuh mereka dari geng TOM dan GRS datang. Mereka pun menyerang, hingga ke pertigaan Cipaku. Namun, jumlah mereka kalah banyak dengan lawan hingga pecah berlarian kabur, namun korban inisial H (20) jatuh dan kena bacok pelaku inisial RR (19).

Korban H kemudian ditolong oleh saksi inisial MA yang kebetulan lewat di lokasi untuk dibawa ke rumah sakit Melania. Akan tetapi, nyawa H tidak tertolong lagi ketika dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Polisi tangkap 83 pelajar terlibat aksi tawuran di Bogor dalam dua hari

Rizka menyampaikan, dari kejadian ini kembali polisi memetakan kelompok-kelompok tawuran yang sudah beberapa bulan terakhir tidak berulah.

Regenerasi para pemuda yang berkelompok tawuran, kata dia , biasanya hadir karena ada satu dua orang yang merasa hebat karena sebelumnya berani dan lolos saat tawuran.

"Motif rasa bangga ini yang maksudnya menjadi senior di dalam kelompok mereka dan kemudian kembali tawuran," jelasnya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023