Kelana Indonesiana.TV mengajak pelajar, mahasiswa, serta komunitas di Malang antusias ikuti workshop Aniwayang Desa Timun yang menjadikan budaya lokal sebagai sumber inspirasi dalam membuat karya. 

Salah satu peserta dari Universitas Brawijaya, Jono, mengaku antusias saat mendengar akan ada lokakarya membuat aniwayang. 

"Workshop aniwayang Desa Timun ini sangat menarik. Semoga ke depan event seperti ini bisa lebih sering lagi diadakan," kata Jono dalam keterangannya, Senin.

Sebagai contoh, Indonesiana.TV menampilkan karya animasi wayang (aniwayang) Desa Timun karya Daud Nugraha dan Ricca Virria yang terinspirasi dari wayang kulit (shadow puppet).

Di Malang, ratusan anak muda yang di antaranya berasal dari SMKN 1 Malang, SMKN 9 Malang, SMK Budi Mulia Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, serta Komunitas Content Garage dan Masbe Prod mengikuti workshop pembuatan aniwayang yang dipandu langsung oleh tim kreatif Aniwayang Desa Timun.

Acara diawali dengan pengenalan Indonesiana.TV, peserta lokakarya lantas diajak menyaksikan episode “Timun” dari serial Desa Timun. 

Setelah itu, peserta diajak belajar secara langsung mengenai tahapan produksi aniwayang Desa Timun.

Ia yang merupakan mahasiswa jurusan seni rupa menganggap bahwa aniwayang merupakan inovasi yang sangat menarik dalam upaya melestarikan budaya, khususnya perwayangan.

Tak hanya itu, ada juga mini challenge content dan menonton hasil produksi bersama para peserta. Keseruan pun lantas ditutup dengan sesi foto bersama.
 
Kelana Indonesiana.TV di Kota Malang juga hadir dalam bentuk gerai pameran selama berlangsungnya 4th Craft International Animation Festival 23 hingga 28 Oktober 2023. Dipandu tim Indonesiana.TV, para pengunjung pameran bisa membuat replika wayang Desa Timun serta memainkannya.

Sebelumnya, Kepala Balai Media Kebudayaan (BMK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Retno Raswaty, mengatakan, Indonesiana.TV sebagai satu-satunya televisi kebudayaan Indonesia yang dikelola oleh Kemendikbudristek, saat ini rutin melakukan pengenalan budaya kepada anak-anak muda, sebagai upaya mewujudkan amanat Undang-Undang No.5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan. 

"Tayangan kebudayaan di Indonesiana.TV bisa menjadi inspirasi bagi pelajar, guru, dan pelaku budaya. Banyak objek kebudayaan yang bisa dieksplorasi,  diangkat dan dijadikan konten. Generasi muda sekarang butuh alternatif tayangan yang berisi beragam kebudayaan dari berbagai wilayah di Indonesia. Kelana Indonesiana berkunjung ke berbagai kota untuk menginisiasinya dengan aktivitas," ungkap Retno.

Sementara itu, Kordinator Konten Indonesiana.TV, Chandra Endroputro mengatakan Indonesiana.TV ingin merawat kebudayaan Indonesia, tidak hanya terfokus pada pulau Jawa, melainkan seluruh nusantara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan media animasi.

Chandra meyakini animasi adalah media yang efektif untuk merawat dan memperkenalkan kebudayaan di masa kini. 

Selain aniwayang Desa Timun, ada beberapa film animasi lainnya yang ditayangkan di Indonesiana.TV. Di antaranya, film seri animasi Rana Uko yang berlatar budaya Jambi dan situs Muara Jambi, film animasi Wali Songo, dan film animasi Panca. 

"Kami juga sedang membuat film animasi berlatar daerah dan budaya Aceh. Sehingga, kita tidak hanya menampilkan kebudayaan Jawa saja, melainkan seluruh daerah di Indonesia," ungkap Chandra saat menjadi narasumber pada Animation Conference dalam rangkaian 4th Craft International Animation Festival dengan tema “Indonesiana.TV: Budaya, Inspirasi, dan Eksplorasi.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023