Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen jika terpilih dalam Pilpres 2024.

"Target pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 7 persen, ada alasannya. Sebelum pandemi, saya pernah berdiskusi dengan Sri Mulyani, dan pada saat itu saya disarankan untuk mempersiapkannya agar tidak terjebak dalam middle income trap," ungkap Ganjar dalam Sarasehan 100 Ekonom 2023, Jumat.

Ganjar menyatakan bahwa saat dia menjabat sebagai Gubernur Jateng, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah meminta padanya untuk menyusun program dan target pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi melanda Indonesia.

Kini, pasangan Ganjar dan Mahfud MD menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. Ganjar dan Menkopolhukam Mahfud MD telah mengumumkan pencalonan mereka sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024.

Pasangan tersebut mendapat dukungan dari PDI Perjuangan dan beberapa partai politik lainnya.

"Target pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen, mengapa? Kita pernah berdiskusi dan berbicara dengan Sri Mulyani (Menteri Keuangan) sebelum pandemi, 'Pak Ganjar, harap siapkan'. Jika tidak, kita bisa terperangkap dalam middle-income trap," ujar Ganjar.

"Oleh karena itu, kita mendorong (target pertumbuhan ekonomi). Kita menanyakan pada salah satu pengusaha mengenai pertumbuhan, dan kepastian serta penegakan hukum (dijawab oleh pengusaha). Jika itu sudah teratasi, pemerintahan akan berjalan dengan baik secara otomatis," tambah Ganjar.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi perhatian utama. Dalam laporan terbaru, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan menjadi 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyentuh isu seputar serangkaian paket bantuan ekonomi yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo. Ia berpendapat bahwa kehadiran paket-paket tersebut semakin penting untuk mendukung pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun 2023.

Sri Mulyani, mengungkapkan bahwa adanya bantuan sosial berupa beras seberat 10 kg pada Desember 2023 dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp400 ribu diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada pada level 5,04 persen selama setahun.

Jika tidak ada dukungan pada kuartal IV, pertumbuhan ekonomi dapat mengalami penurunan menjadi sekitar 4,99 persen. Penyampaian ini dilakukan saat konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, pada hari Senin, tanggal 6 November. 

Dalam konteks ini, Menteri Keuangan menyoroti urgensi dukungan ekonomi, merinci bahwa tanpa langkah-langkah konkret pada kuartal IV, ada risiko turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang pada kuartal III mencapai 4,94 persen.

Di samping itu, Sri Mulyani membicarakan tentang insentif pajak tambahan nilai (PPn) yang diberikan secara gratis untuk pembelian rumah di bawah Rp2 miliar dari November 2023 hingga Juni 2024. 

Meskipun mulai Juli 2024 hingga akhir tahun mendatang hanya mendapat potongan 50 persen, ia meyakini bahwa insentif ini masih dapat memberikan dorongan pada data ekonomi Indonesia.

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023