Lembaga pemeringkatan Quacquarelli Symonds (QS) merilis QS Asia University Rankings 2024 dan tetap terbaik di Indonesia dengan menduduki posisi 1 dari 42 universitas di Indonesia yang mengikuti pemeringkatan ini.

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro dalam keterangannya, Kamis mengatakan bahwa kenaikan peringkat UI tahun ini sekaligus menandai posisi UI yang terus meningkat di Asia dalam tiga tahun terakhir.

“Peringkat UI di QS Asia University Rankings dari 2022 hingga 2024 menunjukkan kenaikan tertinggi bagi UI selama 15 tahun terakhir dengan mencapai posisi 50 besar di Asia. Saya berharap kenaikan ini menandai kesiapan UI, Indonesia, dan secara luas Asia, untuk turut berkontribusi bagi kemajuan dan kesejahteraan dunia,” ujar Prof. Ari.

Sementara itu Kepala Biro TREM UI Vishnu Juwono mengatakan dengan kembali mencapai posisi 10 besar di Asia Tenggara dua tahun berturut juga merupakan pencapaian bersejarah bagi UI.

Terlebih di tengah Kompetisi yang semakin tingkat dengan jumlah partisipan Universitas di Asia Tenggara yang semakin meningkat.

UI juga mengalami kenaikan peringkat dari tahun lalu, yakni 49 menjadi 48, dari total 856 universitas yang berasal dari 25 negara dan wilayah.

Kenaikan peringkat ini menjadikan UI satu-satunya universitas di Indonesia yang meraih posisi di 50 besar Asia dan 10 besar di Asia Tenggara.

Pada edisi QS Asia University Rankings yang ke-16 ini, ada penambahan peserta yang mengikuti pemeringkatan, yakni 149 universitas untuk Asia dan 7 universitas untuk Indonesia.

Bersamaan dengan pemeringkatan tersebut, lembaga QS juga menerbitkan empat peringkat turunan sub-regional, yaitu QS Asia University Rankings: Eastern Asia, Southern Asia, South-Eastern Asia, dan Central Asia.

Di tingkat sub-regional Asia Tenggara, UI menempati peringkat 10 dan menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang masuk 10 besar pada QS Asia University Rankings: South-Eastern Asia.

Metode dan kriteria penilaian yang digunakan pada QS Asia Univesity Ranking sama dengan yang diterapkan pada QS World University Ranking.

Hanya saja, terdapat penambahan dan penyesuaian bobot. Setidaknya ada empat indikator utama yang dijadikan tolok ukur dalam penilaian, yakni Research and Discovery, Employability and Outcomes, Learning Experience, dan Global Engagement.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023