Bogor (Antara Megapolitan) - Dalam kurun waktu 2,5 tahun Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto berhasil memenuhi janji kampanyenya, namun ada dua janji yang belum terealisasi hingga saat ini.

"Ada 32 janji politik Wali Kota dan Wakil Wali Kota, hingga tahun 2016, 30 janji telah direalisasikan, hanya dua janji yang belum terealisasi," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Erna Hernawati, dalam audiensi persiapan Musrenbang dan Penyusunan RKPD 2018 di Balai Kota, Rabu.

Erna mengatakan, dua janji politik yang belum terealisasi hingga tahun ini yakni menyediakan bus pelajar dan pembangunan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bogor.

Menurutnya, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam merealisasikan dua janji yang tersedia, yakni kondisi anggaran yang harus berbagi dengan program lainnya, mengingat banyaknya program prioritas yang dikejarkan oleh Pemerintah Kota Bogor.

"Bus pelajar ini direncanakan tahun 2018 terealisasi, kita mencoba skema berbagai dengan sejumlah sekolah melibatkan Dinas Pendidikan," katanya.

Ia menjelaskan, telah dilakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan terkait penyediaan bus pelajar yang diprioritaskan untuk sekolah yang memiliki aktivitas tinggi di jalur-jalur padat.

"Sekolah-sekolah tersebut sudah didata, seperti Regina Pacis, SMAN 1 dan SMPN 1, Donbosco, Insan Kamil, SD di Pengadilan, dan masih banyak sekolah lainnya," kata Erna.

Menurut Erna, untuk penyediaan bus sekolah akan diserahkan ke masing-masing sekolah yang berlokasi di titik rawan kemacetan tinggi. Siswa diarahkan untuk menggunakan bus pelajar.

"Dinas Pendidikan yang akan mengkoordinasikan ke sekolah yang berlokasi di titik rawan kemacetan untuk menyediakan bus pelajar," katanya.

Sementara itu, untuk kantor KPUD Kota Bogor, lanjut Erna, masih terkendala lokasi serta terbatasnya lahan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Bogor.

"Pemkot Bogor terbatas lahan dan juga gedung, lokasinya belum bisa kita tentukan, tetapi kita akan upayakan mengusulkannya di perubahan anggaran tahun ini," katanya.

Adapun 30 janji politik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor yang sudah terealisasi, seperti peningkatan SDM pengajar PAUD dan standarisasi sarpras minimal PAUD, pemerataan ketersediaan SD, SMP, SMA dan SMK di setiap kecamatan, sekolah gratis 12 tahun, beasiswa bagi guru dan pelajar pada jenjang dasar dan menengah sebanyak 100 orang per tahun, menyediakan buku paket pelajar, meningkatkan kegiatan penelitian siswa di sekolah-sekolah.

Meningkatkan penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar, pengembangan Puskesmas induk rawat inap di setiap kecamatan, pembangunan RSUD, kunjungan dokter pada keluarga pra-sejahtera, peningkatan pelayanan Posyandu, pelayanan kesehatan gratis, pengurangan kemiskinan dan pengangguran serta bantuan usaha kecil, meningkatkan sarana prasarana olahraga, pengendalian perizinan dan mewujudkan pengendalian pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berbudaya.

Selanjutnya, peningkatan kawasan pejalan kaki (Pedestrian), penataan dan penyediaan lahan parkir, menyediakan ruang-ruang yang dapat memfasilitasi tumbuh berkembangnya kreatifitas dan jejaring ekonomi kreatif di setiap kelurahan, meningkatkan krativitas melalui penyelenggaraan kegiatan kreatif, menyediakan bus wisata, memberdayakan sarana publik dan museum, menyediakan kawasan relokasi PKL, percepatan infrastruktur daerah, transparansi APBD melalui penyediaan akses informasinya di setiap kelurahan, membangun karakter, akhlakul karimah melalui ekstrakurikuler, dan penambahan kesejahteraan bagi guru mengaji.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiator mengoreksi laporan capaian janji politiknya untuk memastikan apakah memang tersisa dua janji yang belum terpenuhi.

"Beasiswa bagi guru dan pelajar ini belum saya laksanakan, kenapa sudah tertulis terealisasi," kata Bima.

Menurut Erna, beasiswa bagi guru dan pelajar tersebut telah dianggarkan dan akan dilaksanakan di tahun 2017 ini.

Bima juga meminta Bappeda untuk mensikronkan program prioritas agar dapat direalsisasikan pertengahan tahun ini. Serta harapan-harapan yang disampaikan oleh warga dalam setiap kunjungan ke wilayah juga dapat diselaraskan dengan rencana pembangunan.

"Semua janji-janji yang disampaikan selama kunjungan di lapangan didata semua jangan sampai ada yang terlewati, termasuk janji lainnya, memperbaiki jembatan yang ambruk, perbaikan PJU, serta kegiatan Bogor Caang," kata Bima.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017