Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat program Padat Karya Tunai atau PKT bidang sumber daya air (SDA) hingga Oktober 2023 menyerap 273.641 orang.
"Program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat dengan penghasilan rendah. Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa.
Tercatat berdasarkan data emonitoring tanggal 30 Oktober 2023, capaian progres keuangan PKT SDA sudah 85,24 persen dan progres fisik sebesar 85,62 persen dengan serapan tenaga kerja yang sudah tercapai sebanyak 273.641 orang.
Baca juga: Pemkab Bekasi optimalkan pekerjaan fisik pada aliran air cegah banjir
Adapun rincian kegiatan PKT bidang sumber daya air meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di 12.000 lokasi dengan anggaran Rp2,3 triliun. Tercatat berdasarkan data emonitoring, capaian pekerjaan fisik P3-TGAI sudah sebesar 96,59 persen dan progres keuangan 98,66 persen dengan serapan tenaga kerja sebanyak 174.316 orang di 11.144 lokasi.
P3TGAI merupakan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam/tanah menjadi saluran dengan pasangan batu (lining) yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat.
Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen.
PKT bidang SDA lainnya adalah Operasi dan Pemeliharaan (OP) irigasi dan rawa di 1.225 lokasi sebesar Rp585 miliar. Hingga saat ini capaian progres keuangan PKT OP irigasi dan rawa sebesar 74,25 persen dengan progres fisik 83,31 persen yang telah menyerap 22.220 tenaga kerja.
Baca juga: Pemkab Purwakarta gulirkan program padat karya sebagai upaya penanganan inflasi
Selain itu terdapat PKT Tugas Pembantuan (TP) OP Irigasi dan rawa dengan anggaran Rp453 miliar, yang saat ini progres keuangannya sudah 85,99 persen dengan serapan tenaga kerja 40.612 orang.
Selanjutnya terdapat PKT OP sungai dan pantai di 1.524 lokasi senilai Rp493 miliar dengan progres keuangan dan fisik masing-masing sebesar 80,81 persen dan 87,66 persen yang telah menyerap 15.423 tenaga kerja. PKT SDA selanjutnya adalah PKT OP air tanah dan air baku di 746 lokasi senilai Rp180 miliar dengan progres keuangan sudah 75,32 persen dan progres fisik 83,68 persen yang telah menyerap 6.526 tenaga kerja.
Terakhir PKT SDA terdapat OP bendungan, danau, situ, embung di 1.318 lokasi senilai Rp624 miliar dengan progres keuangan 51,97 persen dan progres fisik 82,38 persen yang telah menyerap 14.500 tenaga kerja di 882 lokasi.
Baca juga: Menteri PUPR: Tujuan Program Padat Karya Tunai distribusikan dana hingga desa dan pelosok
Di samping kegiatan PKT tersebut terdapat juga tambahan kegiatan kontraktual yang dipadatkaryakan sebanyak 22 paket dengan anggaran Rp6,58 miliar. Progres fisiknya hingga saat ini sebesar 45,05 persen dengan serapan tenaga kerja 44 orang.
Dengan percepatan realisasi program PKT ini diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global yang terjadi sekarang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat dengan penghasilan rendah. Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa.
Tercatat berdasarkan data emonitoring tanggal 30 Oktober 2023, capaian progres keuangan PKT SDA sudah 85,24 persen dan progres fisik sebesar 85,62 persen dengan serapan tenaga kerja yang sudah tercapai sebanyak 273.641 orang.
Baca juga: Pemkab Bekasi optimalkan pekerjaan fisik pada aliran air cegah banjir
Adapun rincian kegiatan PKT bidang sumber daya air meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di 12.000 lokasi dengan anggaran Rp2,3 triliun. Tercatat berdasarkan data emonitoring, capaian pekerjaan fisik P3-TGAI sudah sebesar 96,59 persen dan progres keuangan 98,66 persen dengan serapan tenaga kerja sebanyak 174.316 orang di 11.144 lokasi.
P3TGAI merupakan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam/tanah menjadi saluran dengan pasangan batu (lining) yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat.
Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen.
PKT bidang SDA lainnya adalah Operasi dan Pemeliharaan (OP) irigasi dan rawa di 1.225 lokasi sebesar Rp585 miliar. Hingga saat ini capaian progres keuangan PKT OP irigasi dan rawa sebesar 74,25 persen dengan progres fisik 83,31 persen yang telah menyerap 22.220 tenaga kerja.
Baca juga: Pemkab Purwakarta gulirkan program padat karya sebagai upaya penanganan inflasi
Selain itu terdapat PKT Tugas Pembantuan (TP) OP Irigasi dan rawa dengan anggaran Rp453 miliar, yang saat ini progres keuangannya sudah 85,99 persen dengan serapan tenaga kerja 40.612 orang.
Selanjutnya terdapat PKT OP sungai dan pantai di 1.524 lokasi senilai Rp493 miliar dengan progres keuangan dan fisik masing-masing sebesar 80,81 persen dan 87,66 persen yang telah menyerap 15.423 tenaga kerja. PKT SDA selanjutnya adalah PKT OP air tanah dan air baku di 746 lokasi senilai Rp180 miliar dengan progres keuangan sudah 75,32 persen dan progres fisik 83,68 persen yang telah menyerap 6.526 tenaga kerja.
Terakhir PKT SDA terdapat OP bendungan, danau, situ, embung di 1.318 lokasi senilai Rp624 miliar dengan progres keuangan 51,97 persen dan progres fisik 82,38 persen yang telah menyerap 14.500 tenaga kerja di 882 lokasi.
Baca juga: Menteri PUPR: Tujuan Program Padat Karya Tunai distribusikan dana hingga desa dan pelosok
Di samping kegiatan PKT tersebut terdapat juga tambahan kegiatan kontraktual yang dipadatkaryakan sebanyak 22 paket dengan anggaran Rp6,58 miliar. Progres fisiknya hingga saat ini sebesar 45,05 persen dengan serapan tenaga kerja 44 orang.
Dengan percepatan realisasi program PKT ini diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global yang terjadi sekarang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023