Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mendesak pemerintah segera memperbaiki jalur alternatif Puncak via Desa Cipayung Datar, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang kondisinya rusak parah.

Wakil Ketua PHRI Kabupaten Bogor Boboy Ruswanto, di Cibinong, Bogor, Kamis, menyebutkan bahwa jalur tersebut sangat dibutuhkan mengingat kini banyak dilintasi wisatawan yang datang ke Puncak melalui pintu Tol Bogor Selatan.

"Bukan hanya dibutuhkan wisatawan, warga setempat juga mobilitasnya terganggu karena jalan rusak," kata Boboy.

Baca juga: PHRI adopsi sistem IWM pada pengelolaan sampah di Taman Safari Bogor

Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor untuk tidak hanya melakukan perbaikan, melainkan juga pelebaran jalan alternatif Puncak untuk mengurangi beban volume kendaraan di jalur utama, terlebih saat akhir pekan dan libur panjang.

"Kami sih mendesak juga untuk dilebarkan jalannya baik jalur alternatif utara maupun jalur alternatif selatan. Karena, jalur utama Puncak sudah luar biasa padat dengan kendaraan saat weekend," katanya pula.

Jalan penghubung pintu Tol Bogor Selatan menuju Jalan Raya Puncak itu rusak sepanjang sekitar lima kilometer, tepatnya di ruas jalan dekat Hotel Royal Tulip hingga simpang Pasir Angin di Jalan Terobosan. Padahal itu adalah jalur alternatif wisata penggerak ekonomi yang cukup ramai menuju Puncak II yang sangat diandalkan, terutama pada saat liburan dan akhir pekan.

Baca juga: PHRI Bekasi apresiasi perluasan usaha Hotel Harper upaya tingkatkan PAD

Dari situ, jalur bisa terpecah menuju Gadok-Ciawi-Cisarua, Rainbow Hills di Kecamatan Babakan Madang dan dari sana bisa mengarah ke Sentul atau Hambalang, atau ke jalur menuju Cimori di jalur Puncak. Wisatawan menggemari jalur ini karena menjadi alternatif wisata yang menjanjikan.

Ratusan lubang yang ada pada jalan itu --penelusuran di peta elektronik menyebutkan jalan itu bernama Jalan Alam Golf-- memiliki diameter beragam.

Kerusakan paling parah berada tepat di depan bangunan LeCafe and Camping Golfjoy dengan diameter lubang-lubang lebih dari tiga meter dan kedalaman sekitar 30 centimeter di berbagai tikungan, sangat kontras dengan pemandangan alam yang terdapat di sana.

Baca juga: Disbudpar Cianjur gandeng PHRI dalam promosi objek wisata

Pengendara yang melaju, baik motor dan mobil, tidak bisa mengembangkan kecepatan lebih dari 15-20 km/jam.

Keadaan semakin buruk jika hujan menerpa, dimana jalan sama sekali tergenang air hujan dan batu-batu penyusun jalan terlepas di sana-sini. Sudah cukup sering terjadi pengendara motor terpeleset atau terkena batu yang mental.

Kondisi kerusakan jalur alternatif Puncak ini berimbas pada pengendara yang melintas lantaran harus bergantian melewati lubang-lubang jalanan dengan kecepatan rendah, karena jalur alternatif menuju kawasan wisata Puncak ini ramai dilalui setelah pintu Tol Bogor Selatan dibuka.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023