Bupati Bogor Iwan Setiawan menyusun Surat Keputusan (SK) status tanggap darurat bencana menindaklanjuti banyaknya peristiwa bencana alam di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama dua hari terakhir.

"Hari ini status tanggap darurat sedang disusun dan insya Allah bisa segera keluar," kata Bupati seusai rapat penanganan bencana di Cibinong, Bogor, Kamis.

Iwan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), dan Dinas Sosial (Dinsos) dalam rapat penyusunan status tanggap darurat bencana.

Menurut dia, status tanggap darurat bencana tersebut bisa menjadi landasan Pemerintah Kabupaten  Bogor untuk menangani dan memberikan bantuan kepada para korban bencana alam melalui anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) dari APBD tahun anggaran 2023.

“Tadi kita sudah rapat dan hasil kajian kita perlu mengeluarkan anggaran yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT) untuk membantu warga terdampak bencana,” katanya.

Nantinya, anggaran BTT tersebut akan digunakan untuk membantu memperbaiki bangunan warga yang mengalami kerusakan. Saat ini, DPKPP Kabupaten Bogor juga sedang mendata satu per satu jumlah bangunan yang mengalami kerusakan.

“Di samping itu, bantuan dari Dinsos berupa sembako dan kebutuhan lainnya juga sudah mulai didistribusikan. Saya ingin semua bergerak cepat,” ujar Iwan.

Dalam rapat tersebut, Iwan juga kembali menegaskan agar jajarannya meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir. Terlebih, Stasiun Klimatologi Jabar memprediksi hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi selama seminggu ke depan.

Iwan Setiawan juga mengajak seluruh pihak bahu membahu membantu warga yang terdampak bencana.

“Petugas harus selalu siaga, masyarakat juga harus waspada. Mudah-mudahan bencana ini bisa tertangani dengan baik. Insya Allah BTT kita juga cukup untuk mengantisipasi kejadian tak terduga yang membutuhkan penanganan segera,” terang Iwan.

Sementara, Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani mengungkapkan, hujan deras yang disertai angin kencang pada Selasa (31/10) dan Rabu (1/11), mengakibatkan 588 bangunan mengalami kerusakan yang tersebar di 8 kecamatan.

Rinciannya, Kecamatan Ciomas sebanyak 491 bangunan rusak, Dramaga 57 bangunan, Sukaraja 9 bangunan, Tamansari 3 bangunanm Leuwisadeng 1 bangunan, Kemang 9 bangunan, Megamendung 7 bangunan, dan Rancabungur 3 bangunan.

“Ini data hasil kaji cepat selama dua hari kemarin, hingga saat ini kami masih terus melakukan kaji cepat bencana dan penangan evakuasi pohon tumbang,” kata Adam.

Kepala Bidang Perumahan pada DPKPP Kabupaten Bogor Iin Kamaluddin mengatakan pihaknya juga tengah memverifikasi satu per satu jumlah bangunan yang mengalami kerusakan. Proses ini penting dilakukan agar nantinya bantuan yang diberikan tepat sasaran.

“Mudah-mudahan tidak lebih dari Rp1 miliar ya, verifikasi di lapangan masih terus kita lakukan untuk melihat kebutuhan anggarannya," tuturnya.

Ia menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah selesai melakukan verifikasi di Desa Ciomas Rahayu dengan total rumah rusak mencapai 191 unit dengan tingkat kerusakan ringan hingga berat. Kemudian, di Desa Ciomas total rumah yang rusak 96 unit, kategorinya rusak ringan dan sedang.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023