Chicago (Antara/Xinhua/Antara Megapolitan) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS dan ekuitas AS melemah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 3,2 dolar AS atau 0,27 persen, menjadi menetap di 1.199,80 dolar AS per ounce.

Volume perdagangan logam mulia tinggi karena indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,48 persen menjadi 101,24 pada pukul 18.30 GMT.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Pasar ekuitas AS juga memberikan dukungan terhadap logam mulia, karena Dow Jones Industrial Average AS turun 73,07 poin atau 0,37 persen pada pukul 18.30 GMT.

Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

Namun, emas dicegah dari kenaikan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis pada Kamis oleh AS Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran awal meningkat 10.000 ke level 247.000 pada minggu yang berakhir 7 Januari.

Para analis mencatat bahwa angka ini dalam harapan tetapi berada pada akhir terendah dari ekspektasi, menempatkan sedikit tekanan pada logam mulia.

Pedagang-pedagang sedang menunggu rilis indeks harga produsen AS, dan laporan penjualan ritel pada Jumat waktu setempat.

Perak untuk pengiriman Maret turun 0,3 sen, atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 16,825 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 8,3 dolar AS, atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 984,70 dolar AS per ounce.

Penerjemah: A. Suhendar.     

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017