Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengungkap penyebab kebakaran Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang terjadi pada Rabu (27/9) malam, murni akibat korsleting arus pendek listrik.

Kasatreskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara di Cibinong, Bogor, Selasa, menyebutkan, hasil penyelidikan Puslabfor juga tidak menemukan zat-zat yang mudah terbakar di titik awal penyebab kebakaran, seperti bensin ataupun lainnya.

Puslabfor Polri menyatakan bahwa kebakaran yang menghanguskan ribuan lapak pedagang tersebut karena adanya korsleting listrik.

Baca juga: Pemkab Bogor target selesaikan TPS pedagang Pasar Leuwiliang Desember 2023
Baca juga: Pemkab Bogor cairkan pos anggaran BTT Rp4,4 miliar untuk TPS Pasar Leuwiliang

"Iya murni hasil dari Puslabfor Polri itu korsleting listrik. Itu kan bisa terjadi karena mungkin ada bak pedagang yang kosong karena kepanasan terus meledak," ungkap Teguh.

Ia menjelaskan korsleting listrik tersebut terjadi di titik pertama yang mengakibatkan kebakaran, yakni di kios pedagang bernomor bak 56 dan 57 toko Jayanti di Pasar Leuwiliang.

"Tidak ada, kalau dari hasil itu di bangunan kios tidak ditemukan kandungan bahan bakar gas dan minyak seperti bensin, solar dan minyak tanah," tuturnya.

Peristiwa kebakaran ribuan lapak pedagang sembako, buah, dan pakaian di Pasar Leuwiliang itu dilaporkan terjadi mulai Rabu (27/9) sekitar pukul 20.00 WIB hingga Kamis pukul 13.00 WIB.

Baca juga: Relokasi pedagang Pasar Leuwiliang ditunda tunggu hasil kajian selesai

Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor, dari sebanyak 590 kios yang ada di Pasar Leuwiliang, 550 kios di antaranya hangus terbakar. Kemudian, dari los berjumlah 641 lapak, sebanyak 580 lapak di antaranya ikut terbakar.

Tak hanya itu, peristiwa kebakaran yang berlangsung lebih dari 12 jam itu juga menghanguskan 450 lapak auning dan 35 lapak pedagang kaki lima (PKL).

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023