Bekasi (Antara Megapolitan) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Bekasi, Jawa Barat, menargetkan pemasangan 18 ribu sambungan langsung kepada pelanggan baru sepanjang 2017.

"Pada 2017 ini kami akan mulai fokus pada upaya rekrutmen pelanggan baru," kata Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim di Bekasi, Rabu.

Target penambahan sambungan langsung baru itu didukung dengan pengoperasian sejumlah Water Treatment Plant atau instalasi pengolahan air yang diproyeksikan rampung dibangun pada 2017.

"Sebelumnya kami baru fokus pada pengembangan jaringan dan pembangunan WTP di wilayah jaringan kami, sekarang saatnya rekrutmen pelanggan baru," katanya.

WTP baru yang siap dioperasikan merupakan hasil kerja sama dengan pihak ketiga yakni PT Moya dengan kapasitas produksi hingga 500 liter per detik.

Dengan kapasitas sebesar itu, air yang diproduksi memadai untuk dipasok pada 40 ribu pelanggan baru. Adapun fokus penambahan pelanggan yang dipasok dari WTP tersebut ialah warga di wilayah Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Permohonan pemasangan sambungan langsung banyak, tapi selama ini belum bisa dipenuhi karena belum ada air yang bisa dipasok. Namun dengan pengoperasian WTP, daftar tunggu yang sudah ada secara bertahap dilayani dan dikurangi," katanya.

Selain WTP hasil kerja sama pihak ketiga, PDAM Tirta Bhagasasi juga segera mengoperasikan WTP yang dibangun secara mandiri di Kantor Cabang Babelan.

WTP tersebut memiliki kapasitas produksi 200 liter/detik yang memadai untuk memenuhi kebutuhan 16.000 sambungan langsung.

Selain mengoperasikan WTP baru, upaya lain yang dilakukan PDAM guna merekrut pelanggan baru dilakukan dengan meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.

"Dengan menunjukkan kinerja serta pelayanan yang baik, warga akan tertarik untuk menjadi pelanggan PDAM," katanya.

Hingga akhir tahun 2018, PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi memasang target 320 ribu sambungan langsung.

Hingga Oktober 2016, jumlah sambungan langsung yang terealisasi sebanyak 211 ribu pelanggan,sisanya, coba dikejar dalam dua tahun terakhir.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017