Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin (23/10) menyerukan pembebasan tawanan oleh kelompok Palestina Hamas sebelum terlibat dengan diskusi apa pun tentang gencatan senjata di Gaza.

"Kami harus memastikan semua tawanan dibebaskan dan kemudian baru kami bisa berdiskusi," kata Biden pada acara di Gedung Putih saat ditanya apakah dirinya mendukung gencatan senjata dengan imbalan pembebasan tawanan.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS juga menegaskan penolakannya terhadap gencatan senjata di Gaza.

Baca juga: 5.182 warga Palestina tewas di Jalur Gaza oleh Israel sejak 7 Oktober 2023
Baca juga: Presiden Turki dan Sekjen NATO membahas situasi terkini Gaza lewat telepon

Mereka berpendapat bahwa aksi tersebut akan memberi Hamas kesempatan untuk bersatu lagi dan bersiap melanjutkan serangan berikutnya terhadap Israel.

"Gencatan senjata apa pun bakal memberikan kemampuan untuk beristirahat, mengembalikan tenaga dan bersiap melanjutkan serangan teroris terhadap Israel," kata Juru Bicara Deplu AS Matthew Miller pada Senin.

Pekan lalu AS menuai kritikan lantaran memveto Dewan Keamanan PBB yang mengupayakan "jeda kemanusiaan" dalam konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung untuk mengirim bantuan ke Gaza.

Baca juga: ICC dikritik karena bersikap diam terhadap kejahatan perang Israel di Jalur Gaza

Di awal konflik, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pernah menghapus unggahan di media sosial yang menyatakan bahwa dirinya mendukung gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Miller kemudian membela soal penghapusan unggahan di platform X tersebut, mengatakan "sayangnya cuitan itu ditulis dengan kalimat yang kurang tepat."


Sumber: Anadolu

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023