Bogor (Antara Megapolitan) - Bus wisata Uncal milik Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mulai dioperasikan setiap Sabtu dan Minggu dengan titik keberangkatan dan menurunkan penumpang dipusatkan dari Balai Kota.
"Lebih cocok pemberangkatan dari Balai Kota, masyarakat dapat leluasa, naik dan turun, serta tersedia parkir yang cukup," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Sabtu.
Sejak diluncurkan 31 Desember 2016, Bus Uncal belum dapat langsung dioperasikan karena harus mengurus izin dan menunggu diterbitkannya STNK dan TNKB sebagai salah satu syarat wajib dimiliki sebuah kendaraan angkutan.
"Menurut Satlantas Polresta Bogor Kota, DLLAJ Kota Bogor sudah mengajukan STCK dan TCKB ke Satlantas Polresta Bogor Kota dan sudah terbit. Sehingga sambil menunggu STNK dan TNKB, sementara pengoperasian Uncal menggunakan STCK dan TCKB yang dikeluarkan resmi oleh Polresta Bogor," katanya.
Bima mengatakan, rute operasional Bus Uncal untuk tahap awal melewati sejumlah taman yakni Sempur, Taman Ekspresi, dan Taman Kencana. Lalu berkeliling Kebun Raya dan Istana Bogor.
"Bus akan singgah di dua titik perhentian yakni Kandang Uncal, penumpang dapat berbelanja souvenir khas Bogor, dan di Tugu Kujang, ikon baru Tepas Salapan Lawang cocok untuk berselfie," katanya.
Menurut Bima, dalam tahun ini akan ada penambahan empat unit bus wisata lainnya yang berasal dari sumbangan sejumlah swasta di Kota Bogor melalui program CSR. Total akan ada lima bus yang beroperasi.
"Kita butuh 20 bus yang akan melayani dari satu titik ke titik lainnya. Sehingga warga yang ingin berwisata ke Kota Bogor tidak perlu bawa mobil pribadi, cukup naik bus Uncal, akan diantar ke sejumlah destinasi wisata yang ingin dituju," katanya.
Ia mengatakan, tujuan dari pengoperasian Bus Wisata Uncal bagian dari penataan transportasi di Kota Bogor dan mengurangi kemacetan, dengan mengubah pola pikir masyarakat dalam menggunakan kendaraan pribadi.
"Adanya bus wisata ini, kami ingin mengubah pemikiran masyarakat untuk tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi, tapi mendorong transportasi publik," katanya.
Yang menarik dari Bus Uncal, selain dirancang unik yang mencirikan Kota Bogor. Bus berwarna biru memiliki kapasitas 13 kursi dirancang untuk dua orang dalam satu kursi. Maksimal daya tampung 30 orang. Bus sengaja dibuat tidak bertingkat karena mempertimbangkan topografi Bogor yang sering hujan dan banyak pohon.
"Pemkot Bogor bekerjasama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) yang akan memandu perjalanan warga yang menaiki bus Uncal, yang akan menjelaskan titik-titik sejarah di Kota Bogor," kata Bima.
Pada pengoperasian perdana Bus Uncal, Wali Kota Bogor Bima Arya secara khusus menjadi pemandu wisata (tour guide) yang memandu warga serta wartawan yang ikut serta dalam uji coba hari pertama.
Wali Kota berkesempatan menceritakan tentang tempat-tempat bersejarah yang dimiliki Kota Bogor, serta perkembangan kota saat ini, termasuk fasilitas yang kini dimiliki oleh Bogor.
"Di Bogor ada Museum PETA, merupakan sekolah PETA d imana Bapak Soeharto dan Jenderal Sudirman belajar dini," kata Bima.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Lebih cocok pemberangkatan dari Balai Kota, masyarakat dapat leluasa, naik dan turun, serta tersedia parkir yang cukup," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Sabtu.
Sejak diluncurkan 31 Desember 2016, Bus Uncal belum dapat langsung dioperasikan karena harus mengurus izin dan menunggu diterbitkannya STNK dan TNKB sebagai salah satu syarat wajib dimiliki sebuah kendaraan angkutan.
"Menurut Satlantas Polresta Bogor Kota, DLLAJ Kota Bogor sudah mengajukan STCK dan TCKB ke Satlantas Polresta Bogor Kota dan sudah terbit. Sehingga sambil menunggu STNK dan TNKB, sementara pengoperasian Uncal menggunakan STCK dan TCKB yang dikeluarkan resmi oleh Polresta Bogor," katanya.
Bima mengatakan, rute operasional Bus Uncal untuk tahap awal melewati sejumlah taman yakni Sempur, Taman Ekspresi, dan Taman Kencana. Lalu berkeliling Kebun Raya dan Istana Bogor.
"Bus akan singgah di dua titik perhentian yakni Kandang Uncal, penumpang dapat berbelanja souvenir khas Bogor, dan di Tugu Kujang, ikon baru Tepas Salapan Lawang cocok untuk berselfie," katanya.
Menurut Bima, dalam tahun ini akan ada penambahan empat unit bus wisata lainnya yang berasal dari sumbangan sejumlah swasta di Kota Bogor melalui program CSR. Total akan ada lima bus yang beroperasi.
"Kita butuh 20 bus yang akan melayani dari satu titik ke titik lainnya. Sehingga warga yang ingin berwisata ke Kota Bogor tidak perlu bawa mobil pribadi, cukup naik bus Uncal, akan diantar ke sejumlah destinasi wisata yang ingin dituju," katanya.
Ia mengatakan, tujuan dari pengoperasian Bus Wisata Uncal bagian dari penataan transportasi di Kota Bogor dan mengurangi kemacetan, dengan mengubah pola pikir masyarakat dalam menggunakan kendaraan pribadi.
"Adanya bus wisata ini, kami ingin mengubah pemikiran masyarakat untuk tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi, tapi mendorong transportasi publik," katanya.
Yang menarik dari Bus Uncal, selain dirancang unik yang mencirikan Kota Bogor. Bus berwarna biru memiliki kapasitas 13 kursi dirancang untuk dua orang dalam satu kursi. Maksimal daya tampung 30 orang. Bus sengaja dibuat tidak bertingkat karena mempertimbangkan topografi Bogor yang sering hujan dan banyak pohon.
"Pemkot Bogor bekerjasama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) yang akan memandu perjalanan warga yang menaiki bus Uncal, yang akan menjelaskan titik-titik sejarah di Kota Bogor," kata Bima.
Pada pengoperasian perdana Bus Uncal, Wali Kota Bogor Bima Arya secara khusus menjadi pemandu wisata (tour guide) yang memandu warga serta wartawan yang ikut serta dalam uji coba hari pertama.
Wali Kota berkesempatan menceritakan tentang tempat-tempat bersejarah yang dimiliki Kota Bogor, serta perkembangan kota saat ini, termasuk fasilitas yang kini dimiliki oleh Bogor.
"Di Bogor ada Museum PETA, merupakan sekolah PETA d imana Bapak Soeharto dan Jenderal Sudirman belajar dini," kata Bima.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017