Getaran gempa bumi dengan Magnitudo (M) 5.6 yang berpusat di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Kamis (19/10) sekitar pukul 21.08 WIB dirasakan hingga wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Dari pantauan grup WhatsApp dan media sosial di Sukabumi Kamis malam menyebutkan, gempa dirasakan warga yang tinggal di berbagai wilayah baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi. Namun hingga kini belum ada informasi dari Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) setempat terkait dampak gempa.
Sesuai data BMKG, gempa ini berlokasi di 8.09 LS,107.34 BT, 114 km Barat Daya Kabupaten Garut di kedalaman 18 km, dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,6 guncang wilayah barat daya Garut tidak berpotensi tsunami
Baca juga: Gempa magnitudo 5,4 guncang wilayah Sukabumi
Baca juga: Tiga rumah di Kabupaten Sukabumi rusak terdampak gempa M-5,4
Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM, mencatat gempa guguran Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, relatif menurun dibandingkan pekan-pekan sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Dari pantauan grup WhatsApp dan media sosial di Sukabumi Kamis malam menyebutkan, gempa dirasakan warga yang tinggal di berbagai wilayah baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi. Namun hingga kini belum ada informasi dari Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) setempat terkait dampak gempa.
Sesuai data BMKG, gempa ini berlokasi di 8.09 LS,107.34 BT, 114 km Barat Daya Kabupaten Garut di kedalaman 18 km, dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,6 guncang wilayah barat daya Garut tidak berpotensi tsunami
Baca juga: Gempa magnitudo 5,4 guncang wilayah Sukabumi
Baca juga: Tiga rumah di Kabupaten Sukabumi rusak terdampak gempa M-5,4
Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM, mencatat gempa guguran Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, relatif menurun dibandingkan pekan-pekan sebelumnya.
"Data seismik menunjukkan bahwa aktivitas gempa guguran semakin menurun," sebut Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam rilis yang dibagikan Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Yudia P Tatipang dalam grup percakapan 'Info Gunung Karangetang' di Manado, Kamis.
Siaran pers itu menjelaskan, pada periode evaluasi tanggal 8 - 15 Oktober 2023, terekam sebanyak tiga kali gempa guguran, 15 kali gempa embusan, 29 kali gempa hybrid/fase banyak, satu kali gempa vulkanik dangkal, lima kali gempa vulkanik dalam, dan sebanyak 45 kali gempa tektonik jauh.
Dari hasil evaluasi, erupsi efusif Gunung Karangetang secara visual tidak teramati, begitu pula luncuran/guguran lava baik arah dan jarak luncur tidak teramati.
Hanya saja, tanda-tanda terjadinya guguran masih ada dengan terdengarnya suara gemuruh akibat guguran lava.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023