Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat meluncurkan super aplikasi Bogor Single Window (BSW) yang menyatukan berbagai aplikasi lain baik untuk layanan publik maupun aparatur sipil negara (ASN), dengan didukung oleh database terpusat dan kerangka kerja smart city.

Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, para asisten, kepala perangkat daerah terkait, jajaran BUMD Kota Bogor dan tamu undangan lain yang meluncurkan langsung aplikasi BSW di Balai Kota Bogor, Rabu.

Bima Arya atas aplikasi lahirnya BSW sebagai inovasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada warga Kota Bogor khususnya.

“Yang pasti aplikasi hanyalah sekedar aplikasi sebagai buatan manusia, bisa berjalan atau tidak sama seperti aplikasi lain, tapi di tangan pimpinan lah bagaimana sistem ini terus berjalan,” kata Bima Arya.

Dengan BSW, kata Bima, warga dan pejabat pemerintahan di Kota Bogor dapat mengakses semua layanan publik dan fungsi administratif dengan satu login, sehingga interaksi menjadi lebih praktis dan efisien.

Baca juga: Super Jendela Tunggal Talas Bogor, mudahkan warga akses berbagai aplikasi

Aplikasi ini memungkinkan warga untuk melakukan berbagai tugas, seperti memeriksa tagihan PBB, mengajukan permohonan jamkesda, melacak aplikasi BPJS, mengakses informasi lainnya yang lengkap dan akurat.

Sementara itu, di momen yang sama juga diluncurkan aplikasi PASTI adalah aplikasi yang melibatkan masyarakat terhadap pengendalian inflasi dengan terlibat aktif memantau harga-harga di pasar. Aplikasi yang diluncurkan ini merupakan Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XX Tahun 2023 LAN (Lembaga Administrasi Negara).

Bima Arya mengaku selama hampir 10 tahun menjadi Wali Kota Bogor, belajar banyak hal dalam menjalani tanggung jawab membuat warga menjadi lebih baik dan bukan sesuatu yang mudah untuk membangun kultur tersebut. Secara teori kata dia, perubahan sosial ditentukan oleh tiga hal, yaitu aktor, struktur dan kultur.

“Dulu saya percaya ketiga-tiganya. Hari ini saya menyimpulkan bahwa tidak bisa kita jika tidak memiliki target dan fokus, jadi bagi saya aktor adalah yang terpenting, mencetak aktor-aktor yang kemudian membuat struktur dan membangun kultur, itu adalah kuncinya,” jelasnya.

Baca juga: Jawara BIA, SiBadra tetap bekerja full 24 jam

Bima menyampaikan, aplikasi yang dibuat secara luar biasa ungkap Bima Arya tidak bisa dinafikan, namun aplikasi tidak ada artinya jika tidak dihargai atau kemudian tidak direspon masyarakat, tidak dirawat sehingga menjadi tidak jelas.

Menurut dia, sistem yang dibangun tergantung panglimanya dan tergantung yang menjalaninya. Ke depan Kota Bogor memiliki banyak hal yang harus dijaga dan dipertahankan, apa yang baik harus tetap baik dan yang belum baik harus disempurnakan.

“Dalam 10 tahun terakhir saya melihat ada satu hal positif di Kota Bogor yaitu percaya bahwa prestasi menentukan posisi dan percaya keringat serta kerja keras ada hikmahnya," ujar Bima Arya.

Kepala BPSDM Provinsi Jawa Barat, Hery Antasari dalam testimoninya menyampaikan apresiasinya. Ia berharap aplikasi yang dibangun agar sustainable atau berkelanjutan dan didukung regulasi.

Baca juga: Pemkot Bogor berencana luncurkan super aplikasi saat ke-541 HJB mendatang

Kuncinya, menurut Hery adalah setiap sistem aplikasi yang dibuat harus menggunakan satu kebijakan, platform, sistem yang sama dan sebagainya yang sejak awal sudah dikawal sehingga akan menjadi contoh bagi daerah lain.

“Saat ini komposisi dan karakter yang dihadapi sudah berubah, baik ASN maupun masyarakat yang dilayani," ujarnya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023