Cikarang, Bekasi, (Antara Megapolitan) - PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Cabang Bekasi terus melakukan pantauan perbaikan Jembatan Cisomang Jalan Tol Purbaleunyi Km 100+700 yang dijadwalkan selesai dalam waktu tiga bulan.
"Perbaikan itu guna memperkuat penyangga jembatan agar tidak geser, untuk itu dilakukan grouting pada pilar pertama dan dua," kata Assistant Vice President Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso di Kabupaten Bekasi, Sabtu.
Dalam perbaikan ini Jasa Marga menggunakan sistem empat tahap yang dimaksud agar penggangga jembatan dapat berdiri kokoh kembali.
Pada tahapan grouting ini berfungsi untuk mengisi celah retakan pada struktur pilar menggunakan material khusus untuk mencegah retakan semakin lebar dan melindungi tulangan pilar dari korosi.
Kemudian dilanjutkan proses kedua yaitu wrapping menggunakan material Fiber Reinforced Polymer (FRP).
Yang sudah terpasang di pilar nol dan saat ini sedang dipersiapkan pemasangan FRP di pilar pertama maupun kedua.
Selain itu, Jasa Marga juga sedang menyiapkan pekerjaan strutting yaitu memasang rangka baja yang menghubungkan dasar pilar kedua dan tiga.
Serta pekerjaan rekayasa sungai Cisomang yang mengalir di antara pilar kedua dan tiga untuk mencegah air sungai meresap ke bawah pondasi jembatan.
Bila ini tidak dilakukan maka akan terjadi pergeseran ataupun pengikisan pondasi yang disebabkan oleh aliran sungai yang cukup deras.
Ia menambahkan pada tahap akhir pemasangan boredpile, Jasa Marga saat ini sedang menyiapkan jalan kerja.
"Dalam beberapa hari ke depan alat bor dan material pondasi boredpile akan dimobilisasi ke lokasi pekerjaan," katanya.
Ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi bila terjadi sesuatu masalah tanpa disadari. Mengingat pada bulan Desember ini curah hujan cukup tinggi.
Petugas juga akan terus melakukan pengukuran tiang setiap satu bulan sekali yang berfungsi untuk memantau bahwa penyangga jembatan tidak lagi bergeser.
Lanjut Heru menjelaskan pada keempat tahapan itu perlu dilakukan agar pondasi tiang penyangga tidak mudah geser maupun roboh.
Dan gesernya penyangga ini serta-merta bukan dikarenakan kecerobohan saat dilakukan pembangunan, jelas itu faktor alam.
"Dikarenakan pergeseran yang terjadi akibat pengikisan oleh aliran air sungai," katanya.
Untuk itu pengguna jalan diminta terus berhati-hati jika ingin melewatinya. Dan hanya kendaraan pribadi yang dapat melewatinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Perbaikan itu guna memperkuat penyangga jembatan agar tidak geser, untuk itu dilakukan grouting pada pilar pertama dan dua," kata Assistant Vice President Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso di Kabupaten Bekasi, Sabtu.
Dalam perbaikan ini Jasa Marga menggunakan sistem empat tahap yang dimaksud agar penggangga jembatan dapat berdiri kokoh kembali.
Pada tahapan grouting ini berfungsi untuk mengisi celah retakan pada struktur pilar menggunakan material khusus untuk mencegah retakan semakin lebar dan melindungi tulangan pilar dari korosi.
Kemudian dilanjutkan proses kedua yaitu wrapping menggunakan material Fiber Reinforced Polymer (FRP).
Yang sudah terpasang di pilar nol dan saat ini sedang dipersiapkan pemasangan FRP di pilar pertama maupun kedua.
Selain itu, Jasa Marga juga sedang menyiapkan pekerjaan strutting yaitu memasang rangka baja yang menghubungkan dasar pilar kedua dan tiga.
Serta pekerjaan rekayasa sungai Cisomang yang mengalir di antara pilar kedua dan tiga untuk mencegah air sungai meresap ke bawah pondasi jembatan.
Bila ini tidak dilakukan maka akan terjadi pergeseran ataupun pengikisan pondasi yang disebabkan oleh aliran sungai yang cukup deras.
Ia menambahkan pada tahap akhir pemasangan boredpile, Jasa Marga saat ini sedang menyiapkan jalan kerja.
"Dalam beberapa hari ke depan alat bor dan material pondasi boredpile akan dimobilisasi ke lokasi pekerjaan," katanya.
Ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi bila terjadi sesuatu masalah tanpa disadari. Mengingat pada bulan Desember ini curah hujan cukup tinggi.
Petugas juga akan terus melakukan pengukuran tiang setiap satu bulan sekali yang berfungsi untuk memantau bahwa penyangga jembatan tidak lagi bergeser.
Lanjut Heru menjelaskan pada keempat tahapan itu perlu dilakukan agar pondasi tiang penyangga tidak mudah geser maupun roboh.
Dan gesernya penyangga ini serta-merta bukan dikarenakan kecerobohan saat dilakukan pembangunan, jelas itu faktor alam.
"Dikarenakan pergeseran yang terjadi akibat pengikisan oleh aliran air sungai," katanya.
Untuk itu pengguna jalan diminta terus berhati-hati jika ingin melewatinya. Dan hanya kendaraan pribadi yang dapat melewatinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016