Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta pemerintah daerah untuk melakukan terobosan guna mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh angkutan umum maupun penumpang di luar Terminal Kalijaya-Cibitung.

"Kemacetan ini ditimbulkan oleh penumpang yang tidak mau menunggu bus atau angkutan umum di dalam terminal," kata Sekretaris Organda Kabupaten Bekasi, Yaya Ropandi di Kabupaten Bekasi, Rabu.

Selain itu juga dikarenakan daya tampung terminal tidak sebanding dengan jumlah bus antar daerah maupun angkutan umum setempat.

Oleh karena itu situasi ini kerap dimanfaatkan oleh pihak Angkum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di luar terminal.

Menurut sekretaris Organda, penumpang menginginkan lebih praktis untuk menunggu angkutan umum itu di luar terminal.

Sehingga membuat sopir angkutan umum pun tergoda untuk mencari penumpang di depan terminal.

"Kan penumpang berbicara lebih praktis, jadi inilah sumber masalah utamanya," katanya.

Dan juga dari segi keamanan maupun kebersihan yang sering kali tidak mendapatkan perhatian dari pengelola terminal.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bekasi seharusnya turun tangan agar tidak terjadi kemacetan di luar terminal.

Dengan cara melakukan pembenahan pengelolaan bahkan memperbaharui terminal sehingga dapat menampung dalam jumlah besar.

Dikarenakan daerah setempat dengan keberadaan bus antar provinsi dan daerah masih terbilang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.

Tentu dengan melihat kebutuhan ini akan menambah pemasukan daerah dalam bentuk retribusi. Tetapi secara pelaksanaannya tidak menunjukkan hasil dikarenakan Pemerintah Daerah hanya diam dan tidak pernah melakukan intervensi bersama guna perkembangannya.

Lanjut Yaya menjelaskan dalam menyikapi masalah kemacetan ini seharusnya perintah bersama jajarannya lebih proaktif guna melakukan pengaturan.

"Tidaklah rugi bila pengaturan maupun pengelola terminal diambil alih dan melakukan pembangunan kembali guna menjadikan terminal utama dan terbesar," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016