Institut Pertanian Bogor (IPB) University mengajak masyarakat memperkuat ketahanan keluarga dengan tidak ragu menggunakan aplikasi Famlink yang dapat menampung keluhan dan memberikan indikator yang dapat diakses secara mandiri.
Peneliti Ketahanan keluarga IPB University Guru Besar IPB University dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia Euis Sunarti di Kota Bogor, Senin, menjelaskan bahwa ketahanan keluarga Indonesia perlu fasilitas komunikasi yang interaktif antara anggota keluarga dengan ahli, sehingga lebih teredukasi dan merasa dipedulikan.
"Peluncuran aplikasi Famlink telah dilaksanakan pada Sabtu kemarin, kita ingin keluarga Indonesia tidak lagi ragu mengakses aplikasi ketahanan keluarga. Berkeluarga itu perlu edukasi," katanya.
Euis menjelaskan aplikasi Famlink merupakan inovasi sosial untuk peningkatan ketahanan keluarga melalui media digital. Aplikasi Famlink digagas dan dikembangkan sejak 2020 olehnya.
Pada Famlink tersedia berbagai fitur, di antaranya penilaian mandiri ketahanan keluarga, pendidikan keluarga, layanan konsultasi, dan ruang jejaring lembaga masyarakat yang bergerak dalam peningkatan ketahanan keluarga.
Aplikasi ini hadir sebagai alat diagnostik ketahanan keluarga yang holistik dan komprehensif, dengan network layanan dan dukungan dari para pakar dan lembaga terkait di Indonesia, serta jaringan internasional. Inovasi sosial FamLink dikembangkan sebagai salah satu upaya percepatan pendidikan dan layanan keluarga di era digital dan Indonesia 4.0 menjadi aset penyiapan masyarakat menuju ‘Society 5.0’.
“Layanan konsultasi secara daring disediakan sebagai dukungan dan bantuan kepada pihak yang membutuhkan, sebagai antisipasi perluasan kerentanan dan ancaman terhadap keluarga atas ragam perubahan yang melingkupinya," jelas Euis.
Euis menyampaikan, Famlink dapat berperan dalam upaya pemanfaatan secara optimal sistem digital, IoT dan big data untuk memberikan prediksi dan rekomendasi kebijakan strategis pembangunan keluarga.
Pada tahun 2023 ini, lanjut dia, Famlink telah menyediakan 12 instrumen diagnostik mandiri ketahanan keluarga dan kelengkapannya.
Sejumlah instrumen itu di antaranya, SIREN-GA sebagai fitur deteksi Kerentanan Keluarga), AKSI-GA untuk interaksi keluarga, SIAP-GA untuk kesiapan berkeluarga, TAHAN-GA untuk ketahanan keluarga, FUNGSI-GA untuk keberfungsian keluarga, RESILIENSI-GA dalam hal resiliensi keluarga, LING-GA fitur lingkungan ramah keluarga, SEJAHTERA-GA untuk kesejahteraan keluarga, TEKEN-GA untuk mengukur tekanan ekonomi keluarga, nilai anak dan strategi pangan.
Ke depan, Famlink akan dilengkapi dengan beberapa instrumen yaitu, STRES-GA untuk manajemen stres keluarga, UANG-GA untuk manajemen keuangan keluarga, ASUH-GA fitur soal pengasuhan anak di keluarga, resiliensi remaja dan pemuda, serta kesejahteraan lansia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023