Purwakarta (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyiapkan 600 tenaga pengajar untuk meningkatkan wawasan kebangsaan kalangan pelajar di Sekolah Ideologi Kebangsaan.
"Tenaga pengajarnya kini sedang dipersiapkan. Sebab tahun ajaran baru nanti akan segera dimulai Sekolah Ideologi Kebangsaan Itu," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, Sekolah Ideologi Kebangsaan menjadi terobosan tersendiri di Purwakarta. Inovasi bidang pendidikan itu ialah pengajaran berupa internalisasi doktrin kebangsaan yang sudah dimuat dalam pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKN.
Metodenya akan dimodifikasi dengan mendatangkan pengajar khusus yang terdiri dari unsur perwira TNI/Polri, PNS serta ulama yang dinilai memiliki wawasan kebangsaan yang luas.
"Jadi metodologi yang diterapkan dalam aktivitas belajarnya akan dibuat menarik dan aplikatif sehingga menimbulkan kesan menyenangkan bagi pelajar," kata bupati.
Pesan-pesan yang terkandung dalam Pancasila dan unsur-unsur kebhinekaan akan disampaikan kepada para pelajar di Sekolah Ideologi Kebangsaan tersebut.
Hal itu perlu dilakukan untuk mengembalikan kesadaran kolektif dalam mengembangkan pendidikan kebangsaan, sekaligus juga menawarkan Pancasila untuk diingatkan kembali oleh kalangan pelajar.
Inovasi di bidang pendidikan itu sendiri dilatarbelakangi oleh minimnya penanaman ideologi kebangsaan sejak dini di Indonesia.
Implikasinya, kata dia, generasi muda tidak lagi memahami bahkan banyak diantaranya tidak hafal ideologi Pancasila, baik secara tekstual maupun penerapannya secara kontekstual.
"Hari ini kita lemah dikeduanya (tekstual dan kontekstual). Secara teori lemah, dalam aspek aplikasinya apalagi, agar kita tidak kehilangan generasi maka ajaran Pancasila harus kembali dihidupkan di kedua hal itu," kata bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Tenaga pengajarnya kini sedang dipersiapkan. Sebab tahun ajaran baru nanti akan segera dimulai Sekolah Ideologi Kebangsaan Itu," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, Sekolah Ideologi Kebangsaan menjadi terobosan tersendiri di Purwakarta. Inovasi bidang pendidikan itu ialah pengajaran berupa internalisasi doktrin kebangsaan yang sudah dimuat dalam pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKN.
Metodenya akan dimodifikasi dengan mendatangkan pengajar khusus yang terdiri dari unsur perwira TNI/Polri, PNS serta ulama yang dinilai memiliki wawasan kebangsaan yang luas.
"Jadi metodologi yang diterapkan dalam aktivitas belajarnya akan dibuat menarik dan aplikatif sehingga menimbulkan kesan menyenangkan bagi pelajar," kata bupati.
Pesan-pesan yang terkandung dalam Pancasila dan unsur-unsur kebhinekaan akan disampaikan kepada para pelajar di Sekolah Ideologi Kebangsaan tersebut.
Hal itu perlu dilakukan untuk mengembalikan kesadaran kolektif dalam mengembangkan pendidikan kebangsaan, sekaligus juga menawarkan Pancasila untuk diingatkan kembali oleh kalangan pelajar.
Inovasi di bidang pendidikan itu sendiri dilatarbelakangi oleh minimnya penanaman ideologi kebangsaan sejak dini di Indonesia.
Implikasinya, kata dia, generasi muda tidak lagi memahami bahkan banyak diantaranya tidak hafal ideologi Pancasila, baik secara tekstual maupun penerapannya secara kontekstual.
"Hari ini kita lemah dikeduanya (tekstual dan kontekstual). Secara teori lemah, dalam aspek aplikasinya apalagi, agar kita tidak kehilangan generasi maka ajaran Pancasila harus kembali dihidupkan di kedua hal itu," kata bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016