Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mulai tahun ini akan menggandeng para Duta Bahasa untuk meningkatkan literasi para generasi muda yang dimulai dari lingkungan sekolah.

“Mulai tahun ini kami ingin bekerja sama dengan Duta Bahasa untuk memberdayakan masyarakat. Mereka akan kami beri tugas membina para aktivis di sekolah,” kata Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek Aminudin Aziz dalam Penganugerahan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2023 di Jakarta, Jumat.

Badan Bahasa sendiri baru saja menggelar ajang Duta Bahasa Tingkat Nasional 2023 yang diikuti oleh 62 orang duta bahasa putra dan putri yang berasal dari 31 provinsi.

Baca juga: Rifai Hasbi, mahasiswa FKG UI raih juara 1 duta bahasa DKI Jakarta

Aziz menjelaskan Badan Bahasa mulai tahun ini akan bekerja sama dengan para Duta Bahasa untuk memberdayakan masyarakat termasuk membina para aktivis di SMP dan SMA dalam rangka meningkatkan literasi, kebahasaan hingga pengetahuan.

Dalam hal ini, aktivis bisa berasal dari siswa yang aktif dalam kegiatan organisasi di sekolah seperti OSIS, Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR) dan sebagainya.
Nantinya, para Duta Bahasa dan aktivis sekolah saling bertukar pengalaman maupun membuat program krida bahasa yang mencakup tiga program prioritas Badan Bahasa dan ditayangkan melalui media sosial.

Baca juga: Dua mahasiswa UI jadi Duta Bahasa Nasional 2022 Kemendikbudristek

Tiga program prioritas Badan Bahasa meliputi literasi, perlindungan bahasa dan sastra daerah, serta internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Masing-masing dari 31 provinsi diberi tugas membuat minimal 10 konten untuk masing-masing program prioritas Badan Bahasa sehingga ada 30 konten dari setiap provinsi dan akan tayang pada media sosial para Duta Bahasa dalam satu tahun.

Aziz menuturkan para Duta Bahasa pun akan menerima insentif terhadap setiap karya yang berhasil mereka ciptakan dan sebarluaskan kepada masyarakat melalui media sosial.

Baca juga: Fadhila, Mahasiswa IPB Ikuti Duta Bahasa Jawa Barat

“Bukan gaji, nanti akan kita beri insentif satu hasil karya. Misalnya konten tentang pelindungan bahasa dan sastra daerah yang kini hilang. Kalau mereka tidak melakukan itu ya artinya mundur karena dengan menjadi Duta Bahasa berarti mereka siap melakukan ini,” kata Aziz.
 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023