Jakarta (Antara Megapolitan) - Pabrik semen tetap diharapkan berdiri di Rembang, Jawa Tengah, setelah ribuan warga Rembang, Jumat (16/12), mendatangi kantor Gubernur Jawa Tengah guna menyampaikan dukungannya.
Koordinator Aksi Warga Rembang M. Waid dalam keterangan tertulisnya mengatakan pihaknya berharap agar Semen Indonesia tetap mengekspansi usahanya di Rembang dengan mendirikan pabrik.
PT Semen Indonesia saat ini memang sedang meneruskan pembangunan pabrik di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
"Kami berharap pabrik semen di Rembang dilanjutkan, jangan goyah. Pikirkan nasib kami semua, pabrik Semen Rembang amat kami dukung," ujar Waid.
Salah seorang tokoh masyarakat lainnya dari Rembang, Suhartini, menyatakan, mayoritas warga amat meyakini bahwa beroperasinya Semen Rembang akan bermanfaat, terutama untuk membangun daerah semakin sejahtera.
Terlebih, pabrik tersebut merupakan BUMN yang diharapkannya mampu meningkatkan kemakmuran rakyat.
Polemik pendirian pabrik semen di Rembang bermula saat Mahkamah Agung mengabulkan gugatan izin lingkungan kegiatan penambangan terhadap PT Semen Gresik yang diajukan sekelompok pihak.
Permohonan gugatan sebelumnya di tingkat PTUN Semarang dan PTUN Surabaya ditolak majelis hakim.
Sementara pembangunan pabrik semen di Rembang telah mencapai 97 persen dan siap beroperasi tahun depan.
Pabrik semen tersebut menelan biaya investasi hingga Rp4,97 triliun dan diperkirakan mampu berproduksi 3 juta ton setiap tahun di samping mampu menyerap ribuan tenaga kerja. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Koordinator Aksi Warga Rembang M. Waid dalam keterangan tertulisnya mengatakan pihaknya berharap agar Semen Indonesia tetap mengekspansi usahanya di Rembang dengan mendirikan pabrik.
PT Semen Indonesia saat ini memang sedang meneruskan pembangunan pabrik di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
"Kami berharap pabrik semen di Rembang dilanjutkan, jangan goyah. Pikirkan nasib kami semua, pabrik Semen Rembang amat kami dukung," ujar Waid.
Salah seorang tokoh masyarakat lainnya dari Rembang, Suhartini, menyatakan, mayoritas warga amat meyakini bahwa beroperasinya Semen Rembang akan bermanfaat, terutama untuk membangun daerah semakin sejahtera.
Terlebih, pabrik tersebut merupakan BUMN yang diharapkannya mampu meningkatkan kemakmuran rakyat.
Polemik pendirian pabrik semen di Rembang bermula saat Mahkamah Agung mengabulkan gugatan izin lingkungan kegiatan penambangan terhadap PT Semen Gresik yang diajukan sekelompok pihak.
Permohonan gugatan sebelumnya di tingkat PTUN Semarang dan PTUN Surabaya ditolak majelis hakim.
Sementara pembangunan pabrik semen di Rembang telah mencapai 97 persen dan siap beroperasi tahun depan.
Pabrik semen tersebut menelan biaya investasi hingga Rp4,97 triliun dan diperkirakan mampu berproduksi 3 juta ton setiap tahun di samping mampu menyerap ribuan tenaga kerja. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016