Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 103 orang yang terdiri dari perempuan dan anak jadi korban kekerasan.

"Kasus kekerasan tersebut mulai dari perdagangan manusia atau traficking, kejahatan seksual, kekerasan dalam rumah tanggal dan penelantaran," kata Ketua Harian P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Elis Nurbaeti kepada Antara di Sukabumi, Selasa.

Adapun rincian kasus kekerasan tersebut terhitung sejak Januari hingga November 2016 untuk perdagangan manusia sebanyak 21 kasus dengan jumlah 28 korban, kejahatan seksual 29 kasus dengan 51 korban.

Kemudian KDRT 16 kasus dengan jumlah 17 korban dan penelantaran sebanyak enam kasus dengan tujuh korban, Sehingga total kasus yang ditangani P2TP2A setempat sebanyak 72 kasus dengan 103 korban.

Menurutnya, dari ratusan korban tersebut mayoritas adalah perempuan dan anak di bawah umur. Bahkan yang paling memprihatinkan adalah kasus kejahatan seksual yang kebanyakan korbannya adalah anak di bawah umut berjenis kelamin pria.

Ada berbagai macam faktor penyebabnya, seperti masalah ekonomi, komunikasi yang buruk, sifat konsumtif, rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya perhatian serta pengawasan dari keluarga.

Bahkan, untuk pelaku kebanyakan dari orang terdekat, sehingga rumah dan lingkungan keluarga saat ini sudah bukan menjadi tempat yang aman bagi beberapa warga di Kabupaten Sukabumi.

"Setiap korban pasti kami lakukan pendampingan baik melalui pengobatan secara medis jika korban mengalami siksaan fisik dan untuk kejiwaannya kami libatkan psikolog dan psikiater. Pendampingan ini dilakukan hingga korban dinyatakan benar-benar sembuh," tambahnya.

Elis mengatakan untuk menekan angka kasus kekerasan tersebut, pihanya secara gencar dan rutin melakukan penyuluhan atau sosialisasi terhadap elemen masyarakat yang rawan menjadi korban.

Seperti warga yang berpendidikan dan ekonomi rendah, lingkungan pendidikan kepada pelajar dan guru serta tokoh agama dan masyarakat pun tidak terlewat dari kegiatan sosialisasi tersebu. Ini bertujuan agar warga semakin peduli terhadap kaum yang lemah terutama perempuan dan anak.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016