Budayawan asal  Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menghadirkan pertunjukan kesenian dalam satu panggung, yakni Wayang Jawa-Sunda atau Wayang Janda, pada kegiatan Safari Cinta.

"Selama ini selalu ada jurang pemisah antara satu seni tradisi dan lainnya," katanya saat dihubungi di Purwakarta, Sabtu.

Sebagai budayawan Sunda, ia mengaku selalu berpikir untuk bisa mempersatukan sebuah seni dalam satu panggung seperti Wayang Janda itu.

“Artinya bahwa seluruh rangkaian kehidupan yang beragam sudut pandang ideologi, politik, sosial dan kebudayaan secara komprehensif pada akhirnya bisa disatukan dengan satu pengelolaan,” katanya.

Baca juga: Handoko, buruh tani asal Jepara naik sepeda ke Subang demi bertemu Dedi Mulyadi

Safari Cinta yang menghadirkan pertunjukan Wayang Janda atau kolaborasi wayang kulit khas Jawa dan wayang golek khas Sunda itu digelar di Lapangan Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jumat (22/9) malam.

Pertunjukan kesenian itu menghadirkan empat dalang sekaligus, yakni dua dalang dari wayang kulit dan dua dalang wayang golek.

Dalang wayang kulit yang hadir adalah Dalang Iman Cecep Supriadi dan Dalang Ki Anom Dwijikangko. Sedangkan wayang golek dibawakan oleh Dalang Dadan Sunandar Sunarya dan Dalang Awan Dede Amung Sutarya.

Keempatnya berkolaborasi dalam satu panggung dengan lakon Wahyu Cakra Ningrat.

Baca juga: Anggota DPR sarankan pemerintah berikan subsidi khusus buruh tani saat kemarau

Menurut Dedi, berpolitik itu tak melulu harus dalam suasana tegang. Sebab selama ini ketegangan hanya terjadi pada tingkat elit, sementara masyarakat secara umum dalam posisi bahagia.

“Sehingga saya selalu membawa pagelaran seni ke berbagai tempat untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia ini menghadapi tahun politik dalam keadaan bahagia,” katanya.

Selain itu tujuan dari safari cinta yang membawa berbagai kesenian ke sejumlah daerah adalah sebagai bentuk kepedulian dalam mewadahi para pelaku seni yang kini sudah mulai berkurang dalam ruang berekspresi.

Ia berharap, pergelaran safari cinta akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi tidak hanya bagi pelaku seni tapi ratusan pedagang yang setiap pagelaran hadir untuk mengais rezeki dari para penonton.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Bangun permanen jembatan Parungnala Karawang

Sementara itu, kegiatan Safari Cinta  di Cirebon itu dibuka langsung oleh Prabowo Subianto melalui konferensi video.

Pada kesempatan itu, Prabowo menyapa puluhan ribu penonton langsung dari kediamannya di Hambalang, Bogor.

“Selamat atas terselenggaranya acara. Saya ucapkan juga terima kasih kepada Kang Dedi Mulyadi yang sangat perhatian pada seni dan budaya sebagai bagian dalam menjaga," katanya.

Menurut Prabowo, seni dan budaya merupakan warisan nenek moyang yang harus terus dilestarikan, salah satunya wayang kulit dan wayang golek.

Menurut dia, bangsa besar adalah mereka yang menghormati budayanya sendiri. 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023