Bekasi (Antara Megapolitan) - Arus lalu lintas Tol Jakarta-Cikampek pada musim libur panjang Maulid Nabi Muhammad 2016 diwarnai kepadatan panjang akibat amblasnya pondasi tebing bahu jalan di KM 17.400 Bekasi Timur, Kota Bekasi.
"Peristiwa itu terjadi pada Kamis (8/12) pukul 18.00 WIB akibat hujan lebat dan proyek pengerjaan tiang MRT," kata Petugas Sentral Komunikasi Jasa Marga Supangat di Bekasi, Jumat.
Hingga Jumat siang, kepadatan panjang terpantau melalui layar kamera pengintai (CCTV) Sentral Komunikasi Jasa Marga sepanjang 9 kilometer dari KM5 sampai KM14 arah Cikampek.
Arus lalu lintas tol tetap bergerak namun berjalan lambat dengan kecepatan rata-rata 20-30 kilometer per jam.
Situasi tersebut terjadi akibat bagian bahu jalan tol sebagian tertutup longsoran tanah dari atas tebing yang amblas.
"Lahannya amblas sepanjang 10 meter dengan kedalaman 2,5 meter dan menutupi sebagian bahu jalan. Akibatnya terjadi penyempitan arus," katanya.
Hingga berita ini dibuat, sejumlah pihak terkait dari petugas operator Tol Jakarta-Cikampek dan petugas Patroli Jalan Raya (PJR) melakukan evakuasi tanah dan mengurai kepadatan kendaraan.
Pihaknya juga menerapkan rekayasa lalu lintas berupa contra flow atau lawan arah mulai dari KM14 hingga KM21 Kota Bekasi.
Kontra flow diberlakukan satu lajur dari arah Jakarta memasuki lajur cepat arah Cikampek sehingga kapasitas tampung volume kendaraan di badan jalan menjadi bertambah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Peristiwa itu terjadi pada Kamis (8/12) pukul 18.00 WIB akibat hujan lebat dan proyek pengerjaan tiang MRT," kata Petugas Sentral Komunikasi Jasa Marga Supangat di Bekasi, Jumat.
Hingga Jumat siang, kepadatan panjang terpantau melalui layar kamera pengintai (CCTV) Sentral Komunikasi Jasa Marga sepanjang 9 kilometer dari KM5 sampai KM14 arah Cikampek.
Arus lalu lintas tol tetap bergerak namun berjalan lambat dengan kecepatan rata-rata 20-30 kilometer per jam.
Situasi tersebut terjadi akibat bagian bahu jalan tol sebagian tertutup longsoran tanah dari atas tebing yang amblas.
"Lahannya amblas sepanjang 10 meter dengan kedalaman 2,5 meter dan menutupi sebagian bahu jalan. Akibatnya terjadi penyempitan arus," katanya.
Hingga berita ini dibuat, sejumlah pihak terkait dari petugas operator Tol Jakarta-Cikampek dan petugas Patroli Jalan Raya (PJR) melakukan evakuasi tanah dan mengurai kepadatan kendaraan.
Pihaknya juga menerapkan rekayasa lalu lintas berupa contra flow atau lawan arah mulai dari KM14 hingga KM21 Kota Bekasi.
Kontra flow diberlakukan satu lajur dari arah Jakarta memasuki lajur cepat arah Cikampek sehingga kapasitas tampung volume kendaraan di badan jalan menjadi bertambah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016