Karawang (Antara Megapolitan) - Badan Standarisasi Nasional (BSN) berharap perusahaan ritel memilah barang dagangan yang berstandar nasional Indonesia (SNI) dan tidak ber-SNI di setiap outlet ritelnya.

"Itu penting untuk memudahkan konsumen mencari barang yang SNI atau tidak," kata Deputi Penerapan Standard dan Akreditasi BSN Kukuh Saefudin Achmad di sela kunjungannya ke PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills di Karawang, Jawa Barat, Rabu.

Selama ini, kata dia, konsumen yang menginginkan barang ber-SNI kesulitan mencari barang yang diinginkannya saat datang ke berbagai jenis toko modern atau minimarket.

Itu terjadi karena di setiap rak barang dagangan dicampurkan antara barang ber-SNI dan barang yang tidak ber-SNI.

Atas dasar itulah BSN menginginkan agar dilakukan pemilahan barang ber-SNI dan tidak ber-SNI.

"Paling tidak, seluruh barang dagangan ber-SNI digabung di sebuah etalase. Saya rasa itu cukup bagus untuk memudahkan konsumen mencari barang ber-SNI," kata dia.

Ia mengaku sudah menyampaikan hal tersebut ke pengusaha ritel dan disambut baik.

Selanjutnya akan dilakukan pembahasan mengenai hal itu di antara sesama pengusaha ritel dalam sebuah kegiatan resmi.

Badan Standardisasi Nasional mendorong pelaku industri di tanah air menerapkan SNI agar produk yang dihasilkan bisa lebih berdaya saing dan dapat menembus pasar ekspor.

"Dengan menerapkan SNI, maka akan menambah efisiensi," katanya.

Selain itu, industri yang menerapkan SNI juga bisa meningkatkan daya saing, memperluas pasar dan memudahkan ekspor sehingga pihaknya mendorong kalangan industri memperhatikan penerapan SNI dalam menghasilkan setiap jenis produknya.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016