Bogor (Antara Megapolitan) - Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Syarip Hidayat mengatakan, pengendalian inflasi akan lebih efektif jika semua pihak, instansi terkait saling bekerjasama untuk mengendalikannya.

"Tim dapat bergerak bersama-sama agar inflasi tetap stabil. Inflasi yang stabil dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi," kata Ade yang juga ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor, Rabu.

Tahun 2016 tingkat inflasi Kota Bogor tertinggi di Jawa Barat yakni 3,43 persen, sementara kabupaten kota lainnya, berada di angka 2 dan satu persen. Untuk Jawa Barat sendiri tingkat inflasi sebesar 2,39 persen.

Menurut Ade, tingginya inflasi dipengaruhi oleh harga kebutuhan pokok terutama cabai, bawang merah dan rawit. TPID tengah mendata apa yang menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok merangkak naik.

"Setiap minggu kami memang menerima laporan harga kebutuhan pokok dari Disperindag, tapi kita perlu menelusuri apa yang memicu kenaikan harga," katanya.

Ade mengatakan ada beberapa faktor menyebabkan kenaikan harga, pertama berkaitan dengan infrastruktur jalan yang mempengaruhi distribusi barang dan bisa dikarenakan sistem bongkar muat.

"Kemungkinan disebabkan oleh cuaca yang dipengaruhi Lanina, jadi produksi cabai segar turun karena banyak yang busuk," katanya.

Menurut Ade, Kota Bogor bukanlah kota produsen, sehingga kebutuhan pokok dipasok dari daerah penghasil pangan. Oleh karena itu, sebagai daerah konsumen, peran kabupaten/kota lainnya sangat penting dalam pengendalian inflasi.

"Hendaknya TPID di seluruh wilayah saling bersinergi dalam mengendalikan inflasi. Bagaimanapun, Kota Bogor sebagai kota konsumen, bergantung pada daerah produsen," katanya.

Ade menyatakan, hingga akhir Desember pihaknya berupaya untuk mengendalikan inflasi dan menurunkan tingkatnya. Selain dengan upaya mencegah penyebabnya, dengan memperbaiki infrastruktur dan sistem bongkar muat.

"Juga akan menggelar operasi pasar," katanya.

Sementara itu, Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) atau TPID Jawa Barat mengajak semua daerah untuk bekerjasama dalam mengendalikan inflasi.

"TPID Jabar mengajak mari bekerjasama dengan daerah lain, menghubungkan dan mengkoordinir apa yang sudah dilakukan dalam pengendalian inflasi," kata Rizal Mulyanan, analisis ekonomi dari Bank Indonesia Jawa Barat.

Rizal menambahkan semua TPID harus lebih fokus pada penanganan inflasi. Karena, berbicara inflasi terkait dengan kesejahteraan dan kesejahteraan terkait dengan upaya yang dilakukan.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016