Perusahaan daur ulang ban vulkanisir, PT Supervulkanin Jaya meluncurkan produk baru bernama Toho Solid saat memperingati hari jadinya ke-50 di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Penanggung Jawab PT Supervulkanin Adijaya, Tjioe Guan Hok menjelaskan produk barunya ini merupakan jenis ban solid yang biasa digunakan pada kendaraan industri dan pertambangan.

"Kita launching supaya tau (perusahaan) vulkanisir menerbitkan ban solid, untuk forklift, atau ban kendaraan proyek, kita lari ke situ sekarang," ungkap pria yang akrab disapa Ahok itu.

Menurut dia, selama 50 tahun beroperasi, PT Supervulkanin Adijaya tetap konsisten mendaur ulang ban dengan menggandeng para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Ahok menyebutkan, ada ribuan UMKM yang selama ini menggeluti usaha daur ulang ban bekas dengan kualitas hampir mendekati ban baru.

"Kualitas vulkanisir ban yang kami hasilkan 80-90 persen mendekati ban baru," ujarnya.

PT Supervulkanin Adijaya, kata dia, akan terus meningkatkan kualitas produk dengan menggandeng pelaku UMKM dan petani karet di Indonesia.
 
Peluncuran ban Toho Solid saat peringatan hari jadi ke-50 PT Supervulkanin Jaya di Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/HO)


Sementara, Ketua Dewan Karet Indonesia Aziz Pane di tempat yang sama mengungkapkan bahwa produsen vulkanisir ban merupakan pengguna karet terbanyak ketiga setelah produsen ban baru dan produsen sepatu karet.

Rata-rata per tahun, produsen ban baru menyerap 250 ribu ton karet, produsen sepatu karet sebanyak 79 ribu ton karet, dan produsen vulkanisir ban sebanyak 72 ribu ton karet.

Aziz meminta pemerintah untuk memperhatikan industri-industri vulkanisir ban yang mampu menghasilkan ban daur ulang berkualitas, tapi harganya lebih terjangkau oleh masyarakat.

"Industri vulkanisir harus diperhatikan pemerintah, karena harganya murah. Kalau ban baru Rp3,5 juta vulkanisir hanya Rp600 ribu. Pemerintah dengan kesibukannya, melupakan eksistensi vulkanisir ini," kata Aziz.

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023