Harga emas menguat di akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menambah keuntungan minggu ini karena mendapat dukungan dari melemahnya dolar AS setelah penurunan harga logam kuning baru-baru ini ke level terendah dalam tiga minggu.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan Desember di Divisi Comex New York Exchange, terangkat 13,40 dolar AS atau 0,69 persen menjadi ditutup pada 1.946,20 dolar AS per ounce setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.952,40 dolar AS dan terendah di 1.931,20 dolar AS.

Pada minggu ini, kontrak acuan emas berjangka menguat 3,50 dolar AS atau 0,2 persen.

Emas berjangka naik tipis 0,30 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.932,80 dolar AS pada hari Kamis (14/9) setelah tergelincir 2,60 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.932,50 dolar AS pada hari Rabu (13/9), dan merosot 12,10 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.935,10 dolar AS pada hari Selasa (12/9).

"Emas masih mampu diperdagangkan di atas 1.900 dolar AS meskipun kenaikan suku bunga bank sentral terus berlanjut, dan ekspektasi suku bunga akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," kata Rupert Rowling, analis pasar di Kinesis Money.

Hal itu, menurut dia, menggambarkan betapa kuatnya dukungan terhadap aset-aset safe haven di awal tahun dengan kepercayaan pasar yang semakin meningkat seiring dengan pendekatan investor.

Pada hari Jumat (15/9), katanya dalam komentar pasar, sedikit daya apung emas juga dibantu oleh sedikit melemahnya kekuatan dolar AS, mata uang yang memiliki korelasi terbalik dengan emas karena logam biasanya dihargai dalam dolar.
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023