Sukabumi (Antara Megapolitan) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi, Jawa Barat mencatat sejak Januari hingga November 2016 ada 22 gay atau lelaki seks lelaki (LSL) yang terinfeksi HIV.

"Sebanyak 22 LSL tersebut kasus baru penularan HIV pada tahun ini," kata Pengelola Program KPA Kota Sukabumi Yanti Rosdiana Parta kepada Antara di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, LSL merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi, bahkan dari tahun ke tahun jumlah yang tertular penyakit yang belum ada obatnya ini terus bertambah.

Bahkan, pada 2016 LSL merupakan kelompok berisiko tinggi yang paling banyak menyumbang kasus baru penemuan HIV di Kota Sukabumi. Mereka yang dinyatakan positif HIV tersebut langsung diberikan pembinaan dan pengobatan.

Tingginya angka kasus penyebaran HIV pada kelompok gay ini, karena hubungan seks menyimpang sangat rawan tertular HIV, apalagi jika sering gonta ganti pasangan.

"Untuk kelompok beresiko tinggi ini, kami secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan sosialisasi pencegahan penularan HIV," tambahnya.

Di sisi lain, hingga November ini ditemukan 99 kasus baru penularan HIV, di mana kelompok yang paling banyak tertular HIV didominasi oleh gay, ibu rumah tangga dan wanita pekerja seks (WPS).

Sementara, Ketua KPA yang juga Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan dibandingkan dengan tahun lalu jumlah warga yang teridentifikasi positif HIV cenderung menurun. Karena pada 2015 ditemukan 136 kasus baru.

Namun, dengan menurunnya angka kasus baru ini bukan merupakan keberhasilan utama pihaknya, tetapi akan menjadi motivasi bagi KPA untuk meminimlasasikan dan memutus mata rantai penuran HIV.

"Berbagai progam kami luncurkan untuk menekan angka penularan HIV, tapi yang paling penting adalah prilaku masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan tertular HIV seperti menjauhi perilaku gonta ganti pasangan atau seks bebas dan tidak menggunakan narkoba," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016