Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memaparkan sejumlah bidang pembangunan infrastruktur yang menunjang kesehatan warga telah terbangun untuk mengantisipasi ancaman pencemaran udara hingga perubahan iklim kepada peserta ASEAN Youth.

Bima Arya saat dikonfirmasi dari Kota Bogor, Jumat, mengatakan, bahwa kota hujan itu memiliki beberapa permasalahan yang kurang lebih sama, seperti polusi udara, kurang ruang bagi pejalan kaki, akses pelayanan yang tidak merata, ancaman perubahan iklim dan tentu saja pandemi.

"Banyak masalah kota yang diungkapkan dalam diskusi yang dilaksanakan kemarin di Jakarta dengan para peserta ASEAN Youth, begitu juga dengan langkah pembangunan yang telah dilaksanakan," kata Bima.

Baca juga: Bima Arya perkenalkan arah pembangunan Kota Bogor ke delegasi ASEAN Youth

Menurut Bima, untuk mengatasi permasalahan ini tidaklah mudah, tapi harus dilakukan demi perbaikan kualitas hidup warga, terutama generasi muda.

Kolaborasi yang dibangun antara pemerintah, komunitas, kalangan usaha dan anak-anak muda ASEAN yang bersatu dapat membawa perubahan positif bagi setiap kota.

Wali Kota Bogor, Bima Arya juga telah mengemukakan hal tersebut saat menjadi narasumber pada acara Global Wellbeing Accord : Advancing the Pursuits of Health Resilience Through Foreign Policy sebagai rangkaian ASEAN + Youth Summit 2023 yang digelar di Jakarta Kamis (7/9).

Baca juga: Zeinab Abbaci, mahasiswi FKUI juara pertama ASEAN Youth Speech Contest

Ia menerangkan, di Kota Bogor, akses pelayanan kesehatan telah diperluas dengan fasilitas kesehatan (RSUD) demi memastikan setiap orang memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Puskesmas baru juga sudah dibangun di sejumlah titik untuk memastikan setiap orang memiliki akses fasilitas kesehatan yang sama.

Selain itu, kata dia, pada ruang terbuka hijau, pihaknya memprioritaskan pembangunan taman dan tempat rekreasi untuk menunjang kesehatan mental dan fisik warga. Lebih dari 15 hektar ruang terbuka hijau baru, baik skala kota maupun skala RT/ RW berhasil dibangun.

Tidak hanya fokus pada taman, Pemkot Bogor juga menanam pohon baru di sejumlah wilayah, baik di taman, di tengah jalan maupun tepi jalan untuk menciptakan kanopi hijau di seluruh kota.

"Contohnya untuk menghijaukan wilayah perkampungan, kami mendorong Urban Farming untuk pemenuhan kebutuhan pribadi dan juga lingkungan yang lebih sehat. Ada sekitar 500 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berdiri di seluruh penjuru kota dan di hampir semua wilayah," terangnya.

Baca juga: Alumni IPB Wakili Indonesia Dalam Ajang The First ASEAN Youth Social Entrepreuneur 2017

Ia juga menjelaskan, untuk mobilisasi yang lebih sehat, pemerintah kota juga mendorong warga untuk berjalan kaki dan bersepeda dengan menyediakan area pedestrian dan jalur sepeda.

Dorongan itu juga difasilitasi dengan pemerintah kota berhasil membangun 30 kilometer area pedestrian di area kota selama sembilan tahun terakhir. Area pedestrian dan ruang terbuka yang dibangun kini menjadi kawasan favorit warga untuk berlari dan berolahraga.

"Kami juga membangun gelanggang olahraga di setiap kecamatan, tidak hanya di pusat kota. Setidaknya seluas 1 hektar di tiap kecamatan," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023