Sukabumi (Antara Megapolitan) - Lebih dari satu juta warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tinggal di daerah rawan bencana alam seperti banjir, puting beliung, longsor, gempa bumi dan tsunami.

"Ada sekitar 60 persen warga yang tinggal di daerah rawan bencana dengan estimasi jumlah penduduk sesuai data Pusat Data dan Analisa Pembangunan (Pusdalisbang) Jabar 2015 yakni sebanyak 2.434.221 jiwa," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar kepada Antara di Sukabumi, Kamis.

Jutaan warga tersebut menyebar di seluruh 47 kecamatan.

Dari hasil pemetaan, seluruh kecamatan masuk ke dalam daerah rawan longsor.

Kemudian untuk banjir tersebar di beberapa kecamatan yang berada di wilayah utara dan selatan.

Tidak hanya itu, Kabupaten Sukabumi yang dikelilingi gunung aktif dan memiliki garis pantai mencapai 117 kilometer serta topografi yang berbukit dan kondisi tanahnya labil serta berada di jalur patahan bumi sehingga bencana alam hampir sepanjang tahun terjadi mulai dari longsor, banjir, puting beliung hingga gempa bumi.

"Namun demikian, dari ratusan kasus bencana yang terjadi sepanjang tahun ini, tidak ada korban jiwa. Namun, untuk warga yang terkena dampak secara langsung bencana sekitar 4.000 jiwa yang puncaknya saat banjir bandang di Kecamatan Cidolog dan Sagaranten pada November lalu," tambahnya.

Irwan mengatakan untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa atau minimalisasi dampak dari bencana, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dan progam.

Mulai dari penyuluhan kepada warga yang tinggal di daerah rawan, memasang papan rambu waspada bencana dan alat deteksi longsor serta tsunami yang sudah terpasang di beberapa kecamatan.

Ia menegaskan bahwa warga yang tinggal di zona aman belum tentu terhindar dari bencana karena musibah datangnya tidak bisa diprediksi sehingga masyarakat diimbau harus tetap siaga apalagi pada Desember dan Januari yang merupakan puncak musim hujan.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016