Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Profesor Sagaf S Pettalogi meminta alumni perguruan tinggi tersebut agar menjadi perekat persatuan di tengah kemajemukan sosial dan keagamaan.
"Sebagai alumni dari kampus moderasi UIN Datokarama Palu, para wisudawan dan wisudawati harus mampu mencerminkan konsep, pemikiran dan sikap yang moderat dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat," kata Profesor Sagaf S Pettalongi saat menyampaikan pesan almamater pada rapat senat terbuka wisuda sarjana, magister dan doktor, di Palu, Kamis.
Rektor mengakui bahwa saat ini persatuan dan kesatuan, serta persaudaraan masyarakat dan umat beragama menghadapi beberapa tantangan seiring dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian berdampak pada derasnya penyebaran informasi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi.
Baca juga: UIN Palu minta para dosen gencarkan riset dan publikasi karya ilmiah di jurnal
Di samping itu, modernisasi, perindahan penduduk dan lebarnya kesenjangan sosial, juga sedikit memberikan pengaruh terhadap lunturnya nilai - nilai kultur dan budaya masyarakat, sehingga menjadi satu faktor tantangan persatuan dan kesatuan masyarakat.
Oleh karena itu, Rektor menekankan kepada alumni UIN Datokarama harus tetap mempertahankan semangat dan nilai-nilai moderat yang telah dipelajari selama ini.
"Akhir-akhir ini, masyarakat kita dibingungkan oleh munculnya berbagai pemikiran keagamaan yang masing-masing mengklaim diri sebagai pemilik kebenaran dan menyalahkan pemikiran kelompok lain, saling menyesatkan, saling membid’ahkan, bahkan saling mengkafirkan," ujarnya.
Baca juga: UIN Sulteng segera sanksi salah satu dosen diduga lakukan ujaran kebencian di medsos
Untuk itu, kata Rektor, para alumni diharapkan mampu menjadi penengah dalam mengatasi kekisruhan tersebut dengan cara-cara yang bijak dan bermartabat, bukan justru ikut menambah kekisruhan dan perpecahan.
Sagaf juga mengatakan alumni UIN Datokarama Palu harus mampu menjadi garda terdepan dalam mencegah munculnya berita hoaks di masyarakat sebagai cerminan seorang intelektual yang bermoral dan bersikap moderat dalam merespon berbagai persoalan yang muncul.
"Menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikannya sebagai bagian dari citra diri kalian. Dengan demikian, anda akan menjadi individu yang berharga dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan bernegara," ucapnya.
Baca juga: Hukuman mati bentuk keseriusan pemerintah lindungi anak
UIN Datokarama mewisuda 698 mahasiswa berlangsung di Kampus I UIN Datokarama di Kota Palu. Sebanyak 698 mahasiswa yang akan diwisuda tersebut terdiri dari 647 mahasiswa jenjang (S1) jebolan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Syariah, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) dan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD).
Kemudian, untuk Pascasarjana meliputi program magister sebanyak 42 orang dan program doktor sembilan orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Sebagai alumni dari kampus moderasi UIN Datokarama Palu, para wisudawan dan wisudawati harus mampu mencerminkan konsep, pemikiran dan sikap yang moderat dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat," kata Profesor Sagaf S Pettalongi saat menyampaikan pesan almamater pada rapat senat terbuka wisuda sarjana, magister dan doktor, di Palu, Kamis.
Rektor mengakui bahwa saat ini persatuan dan kesatuan, serta persaudaraan masyarakat dan umat beragama menghadapi beberapa tantangan seiring dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian berdampak pada derasnya penyebaran informasi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi.
Baca juga: UIN Palu minta para dosen gencarkan riset dan publikasi karya ilmiah di jurnal
Di samping itu, modernisasi, perindahan penduduk dan lebarnya kesenjangan sosial, juga sedikit memberikan pengaruh terhadap lunturnya nilai - nilai kultur dan budaya masyarakat, sehingga menjadi satu faktor tantangan persatuan dan kesatuan masyarakat.
Oleh karena itu, Rektor menekankan kepada alumni UIN Datokarama harus tetap mempertahankan semangat dan nilai-nilai moderat yang telah dipelajari selama ini.
"Akhir-akhir ini, masyarakat kita dibingungkan oleh munculnya berbagai pemikiran keagamaan yang masing-masing mengklaim diri sebagai pemilik kebenaran dan menyalahkan pemikiran kelompok lain, saling menyesatkan, saling membid’ahkan, bahkan saling mengkafirkan," ujarnya.
Baca juga: UIN Sulteng segera sanksi salah satu dosen diduga lakukan ujaran kebencian di medsos
Untuk itu, kata Rektor, para alumni diharapkan mampu menjadi penengah dalam mengatasi kekisruhan tersebut dengan cara-cara yang bijak dan bermartabat, bukan justru ikut menambah kekisruhan dan perpecahan.
Sagaf juga mengatakan alumni UIN Datokarama Palu harus mampu menjadi garda terdepan dalam mencegah munculnya berita hoaks di masyarakat sebagai cerminan seorang intelektual yang bermoral dan bersikap moderat dalam merespon berbagai persoalan yang muncul.
"Menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikannya sebagai bagian dari citra diri kalian. Dengan demikian, anda akan menjadi individu yang berharga dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan bernegara," ucapnya.
Baca juga: Hukuman mati bentuk keseriusan pemerintah lindungi anak
UIN Datokarama mewisuda 698 mahasiswa berlangsung di Kampus I UIN Datokarama di Kota Palu. Sebanyak 698 mahasiswa yang akan diwisuda tersebut terdiri dari 647 mahasiswa jenjang (S1) jebolan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Syariah, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) dan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD).
Kemudian, untuk Pascasarjana meliputi program magister sebanyak 42 orang dan program doktor sembilan orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023