Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi menyebutkan kenaikan harga beras di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih dalam batas wajar, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Dampak El Nino yang memicu kemarau berkepanjangan menyebabkan sebagian lahan padi terdampak kekeringan sehingga mengakibatkan panen tertunda mempengaruhi pasokan beras ke pasar dampaknya harga beras merangkak naik," kata Pelaksana Tugas (Plt) Disdagin Kabupaten Sukabumi Dani Tarsoni di Sukabumi pada Selasa, (5/9).

Menurut Dani, dari hasil pemantauan harga harga bahan pokok penting (bapokting) di 12 pasar yang tersebar di wilayah Kabupaten Sukabumi ada beberapa komoditas yang harganya mengalami kenaikan namun menjadi perhatian pemerintah adalah beras.

Baca juga: Pemkot Sukabumi terus berupaya stabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat
Baca juga: Bulog gelar operasi pasar beras di Sukabumi

Di mana, rata-rata harga beras mengalami kenaikan Rp500/kg seperti untuk jenis premium awalnya Rp13 ribu menjadi Rp13.500/kg kemudian untuk beras jenis medium naik dari semula harga Rp12.500 menjadi Rp13 ribu/kg.

Meskipun, kenaikan harga beras ini masih dalam batas kewajaran, tetapi tetap menjadi perhatian utama Pemkab Sukabumi, apalagi melihat kondisi cuaca yang kemungkinan kemarau masih akan terjadi hingga bulan depan atau Oktober.

Seharusnya sesuai jadwal, pada September ini sudah masuk musim panen raya dan tanam, tapi karena kemarau beberapa kecamatan yang merupakan daerah penghasil beras harus memundurkan jadwal panen dan tanam karena lahan sawah kering maupun ada air tetapi pengairannya tidak maksimal.

Baca juga: Kemarau harga beras di Sukabumi mulai naik

Namun demikian, pihaknya optimistis untuk Kabupaten Sukabumi tidak akan kekurangan atau bahkan sampai terjadi kelangkaan, karena tahun lalu kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini mengalami surplus beras.

Di sisi lain, Dani menjelaskan antisipasi memicu naiknya inflasi dampak dari kenaikan harga beras pihaknya saat ini sudah melakukan persiapan, tetapi menunggu menunggu surat keputusan dari Pemkab Sukabumi terkait upaya yang dilakukan untuk menekan laju inflasi.

Tapi yang paling utama, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak resah apalagi sampai melakukan aksi borong beras karena dampaknya fatal seperti memicu terjadinya kenaikan harga beras yang signifikan.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023