Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Pengurus Cabang Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mentargetkan pada tahun 2017 mendapatkan bibit-bibit muda berprestasi di daerah setempat.

"Bibit-bibit muda ini diharapkan dari kalangan pelajar, yang akan dibekali dengan latihan agar lebih berkualitas saat gelaran laga taraf Nasional maupun Internasional," kata Ketua PSTI Kabupaten Bekasi, Adi Maryadi di Kabupaten Bekasi, Rabu.

Dalam mencetak atlet-atlet muda yang memiliki ketangkasan berkualitas itu penting. Ini dilakukan agar membentuk regenerasi berkualitas.

Selain itu, kaderisasi pada kalangan pelajar sudah dilakukan sejak awal kepemimpinannya. Namun, untuk realisasi program diagendakan tahun depan.

Menurut dia dalam pembahasan pengambilan bibit-bibit muda dari kalangan pelajar ini sudah dilakukannya, dengan melakukan test sistem gugur.

Dikarenakan guna mendapatkan atlet berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi dalam memenangkan sebuah pertandingan.

"Tentunya harus sportif dalam meraih poin di dalam pertandingan, dikarenakan akan berpengaruh dengan kualitas dan prestasinya ke depan," katanya.

Guna mendapatkannya akan dilakukan pembekalan calon atlet muda terlebih dahulu, sehingga dapat mengetahui mana yang layak dan tidak.

Setelah itu, calon atlet akan mengikuti pelatihan dasar guna mengetahui ketahanan tubuh dan menentukan untuk tetap lanjut atau tidak.

Ia menambahkan ini akan dilakukan melalui jalur kerjasama dengan beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Bekasi.

"Agenda coaching clinic bakal dilakukan sebelum terbentuknya esktra kurikuler pada tiap sekolah. Melalui jalur itu diharapkan jauh lebih bermanfaat," katanya.

Tetapi guna lebih memaksimalkan kegiatan ini, juga akan diberikan pembekalan pelatihan dasar pada kalangan guru olahraga. Dalam hal ini juga mendapat dukungan penuh oleh atlet-atlet sepak takraw dan pelatih Nasional.

Lanjut Adi menjelaskan guna tercapainya kegiatan ini, perlunya bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi untuk memasukkan dalam ekstra kulikuler.

"Kita perkenalkan dahulu aturan dan cara bermainnya tidak bisa asal-asalan juga. Karena ke depannya kan mereka berlaga di pertandingan sesungguhnya. Beda kalau untuk street, karena kita punya program tersebut," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016