Pemerintah Kota Depok Jawa Barat minta para kelompok tani di Kota Depok bisa menerapkan budidaya Lebah Trigona karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan pemanfaatan lahan yang terbatas.

Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok Dede Zuraida, di Depok, Sabtu.

"Budidaya lebah Jenis Trigona kami coba ajarkan ke petani sekarang. Untuk bisa dikembangkan yang bisa mempunyai nilai ekonomi yang tinggi," katanya.

Baca juga: Peneliti IPB ungkap Peranan lebah Trigona laeviceps dalam produksi biji kailan

Dikatakannya, budidaya Lebah Trigona atau Lebah Klanceng dipilih karena bentuk lebah yang kecil dan tidak menyengat, tetapi bisa menghasilkan madu dan propolis mentah yang bernilai ekonomis tinggi. Selain itu jangka waktu panen madu yang tidak terlalu lama yakni sekira satu bulan sekali.

"Cukup banyak kelebihan lebah trigona ini, dibudidayakan secara menetap, tidak menyengat jadi lebih aman, budidaya lebih mudah dan sederhana dan tidak perlu lahan luas sehingga cocok untuk di perkotaan," jelasnya.

Bukan hanya itu, budidaya Lebah Trigona hanya memerlukan vegatasi tanaman bunga kecil. Untuk produksi madu sekitar 1-5 kg/koloni/tahun.

Baca juga: Budi Daya Lebah Trigona Membantu Pelestarian Hutan

Lebih menguntungkan lagi harga jual madu sekitar Rp350.000/Kg dan harga jual propolis sekitar Rp250.000/kg. Jadi budidaya Lebah Trigona atau Klanceng dapat diterapkan di lahan terbatas dengan memiliki vegetasi tanaman bunga yang cukup.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023