Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sebagai salah satu cara untuk mengendalikan inflasi di daerah.

"Ketahanan pangan merupakan salah satu sektor yang paling mempengaruhi inflasi, maka dari itu kami terus berupaya membuat program maupun kebijakan yang efektif agar ketahanan pangan bisa terus meningkat, dengan demikian inflasi bisa ditekan," kata Marwan di Sukabumi, Kamis.

Menurut Marwan, salah satu upaya yang saat ini tengah direalisasikan untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah dengan pendirian perusahaan daerah di bidang agro dan gudang untuk menyimpan cadangan pangan.

Langkah ini agar Kabupaten Sukabumi tidak tergantung kepada yang lain, dengan tersedianya cadangan pangan yang mencukupi, tentunya inflasi bisa terkendali. Selama ini, naiknya inflasi dikarenakan persediaan pangan yang kurang atau terbatas sehingga memicu kenaikan harganya.

Maka dari itu, pihaknya tidak ingin kejadian tersebut terjadi di daerah yang dipimpinnya.dan untuk di Kabupaten Sukabumi persediaan pangan relatif cukup untuk kebutuhan beberapa bulan ke depan, namun dirinya tidak secara rinci menyebutkan angka pastinya. 

"Walaupun terjadi kekurangan, kita sudah menyiapkan strategi untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan dari masyarakat seperti menggandeng instansi lainnya dengan ikut menyediakan persediaan pangan yang kurang," katanya.

Di sisi lain, Marwan mengatakan untuk produksi beras Kabupaten Sukabumi sudah lama surplus. Adapun  hasil produksi padi gabah kerung giling pada 2022 sebanyak 727.159,76 ton atau equivalen beras sebanyak 472.653,84 Ton.

Dengan jumlah penduduk 2.806.664 jiwa maka kebutuhan beras sebanyak 308.733 Ton, dengan asumsi konsumsi 96 Kg/kapita/tahun.

Kabupaten Sukabumi dalam 2022 mengalami surplus beras sebanyak 163.921 ton.


 
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023