Jakarta (Antara Megapolitan) - Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) telah berhasil menyelamatkan lebih dari 2.000 orangutan selama 25 tahun beroperasi di Indonesia.

CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite di Jakarta, Jumat, mengatakan tanggung jawab pelestarian orangutan dan habitatnya berada di pundak seluruh pemangku kepentingan, dalam hal ini pemerintah, masyarakat, pelaku bisnis, sampai organisasi masyarakat.

"Pengalaman kami selama 25 tahun bekerja di bidang ini mengajarkan bahwa jika kita ingin berhasil, kita harus bekerja bersama-sama. Tidak hanya itu, kita juga butuh komitmen, ketekunan, dan kesabaran dalam mengerjakan upaya ini," katanya.

Sejak berdiri di tahun 1991, Yayasan BOS telah menyelamatkan lebih dari 2000 orangutan, dan saat ini masih ada sekitar 700 orangutan dirawat di dua pusat rehabilitasi kami, yaitu Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah dan Samboja Lestari di Kalimantan Timur, ujar dia.

Orangutan di Kalimantan kini berstatus "sangat terancam punah" berdasarkan pernyataan International Union for Conservation of Nature (IUCN), kendati sejak lama Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1990 telah melarang penangkapan, pemeliharaan, atau perdagangan mereka.

Namun besarnya jumlah orangutan yang masih berada di pusat-pusat rehabilitasi, menurut dia, menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu diatasi dalam upaya pelestarian orangutan dan habitatnya, sebuah pekerjaan yang selama ini dikerjakan oleh Yayasan BOS.

Banyak kerja sama yang telah kami jalin bersama berbagai pihak, dan di usia ke-25 ini, Yayasan BOS ingin sejenak merenungkan kembali keberhasilan dan kegagalan kami selama ini, untuk membantu membuat rencana ke depan, lanjutnya.

"Apapun hasil yang kami capai saat ini, adalah sebuah perjalanan yang panjang, dan tidak mungkin terwujud tanpa kerja sama dengan semua pihak yang selama ini terlibat berbagai upaya pelestarian orangutan dan habitatnya bersama Yayasan BOS. Namun dari sini, kita bisa melihat bahwa masih banyak yang masih harus kita lakukan untuk menjamin kelestarian orangutan dan habitatnya," ujar dia.

Pada perayaan 25 tahun Yayasan BOS di Indonesia mitra turut hadir. Apresiasi disampaikan pula kepada tokoh nasional seperti Presiden ke-5  Megawati Soekarnoputri, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI  Zulkifli Hasan, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono serta duta besar dari beberapa negara sahabat yang pernah membantu upaya konservasi.

Kehadiran mereka sangat diapresiasi oleh Yayasan BOS sebagai dukungan nyata dari pemerintah dan pengambil kebijakan tertinggi dalam upaya konservasi lingkungan nasional.

Yayasan BOS juga mengapresiasi  sejumlah seniman dan "public figure" yang selama ini memberikan dukungan besar terhadap kegiatan konservasi orangutan di Kalimantan seperti Bayu Oktara, Uli Herdinansyah, Hilbram Dunar, Muhammad Farhan, Jose Poernomo, Fade2Black, Nadine Alexandra Dewi Ames, Umay, Blink, Harsya Soebandrio, serta Komunitas Swara Maharddhika dan Orangutan Lifesaver (OLS). (Ant).

Pewarta: Virna P Setyorini

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016