Bogor (Antara Megapolitan) - Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang terletak di Kota Bogor, Jawa Barat menyimpan jutaan spesimen fauna Indonesia, salah satunya kerangka tulang ikan Paus Biru yang usianya tepat 100 tahun di bulan Desember 2016 ini.

"Tulang ikan paus ini memiliki panjang 25 sampai 26,2 meter, terdampar di Pantai. Paus ini ditemukan tahun 1916 terdampar di Pantai Pameungpek, Garut Selatan," kata Huan Darjono, peneliti Museum Zoologi, Kamis.

Ia mengatakan, Ikan Paus Biru disimpan di Museum Zoologi oleh peneliti Belanda kala itu. Untuk pertama kalinya seekor paus terdampar di pantai Indonesia.

"Ini termasuk paus terbesar pada masa itu, tahun sekarang sulit sekali menemukan ukuran paus sebesar ini, ukuran paus saat ini lebih kecil dari sebelumnya," kata dia.

Tulang ikan paus tersebut berwarna putih berukuran besar, mulai dari kepala sampai ekor lengkap dipampang di bagian depan Museum, lengkap dengan tulang sirip atas yang masih menempel.

Menurutnya, tulang ikan paus tersebut telah dirawat sedimikian rupa sehingga masih terjaga keasliannya, hingga membentuk fosil. Salah satu bagian tulang ikan puas dipajang dalam etalase yang ada di ruang pertama Museum.

"Kerangkanya masih utuh, hingga kini tetap asli," katanya.

Selain Paus Biru, Museum Zoologi juga menyimpat offset Badak Bercula Satu yang merupakan satwa endemik Indonesia yang kini statusnya terancam punah.

"Ini badak terakhir priangan yang ditemukan di Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat," katanya.

Ia mengatakan, generasi saat ini hanya mengetahui Badak berada di Ujung Kulon, Provinsi Banten. Keberadaan offset Badak di Museum Zoologi menjadi sejarah jika penyebaran Badak di Pulau Jawa juga terdapat di wilayah Jawa Barat.

Seekor badak tua ditemukan oleh peneliti Belanda tahun 1914 di wilayah Karangnunggal, Tasikmalaya. Badak betinanya kala itu dibunuh oleh pemburu gelap. Karena badak jantan tersebut tidak dapat lagi menggambungkan diri dengan jenisnya di Cagar Alam Ujung Kulon Banten daerah perlindungan maka diputuskan untuk memburu badak tersebut bagi koleksi Museum Zoologi.

Sebelumnya, badak tersebut jatuh ke tangan pemburu gelap yang akan merugikan dunia ilmu pengetahun. Tahun 1931, petugas Museum menewaskan dengan sebutir peuru Mauser Kal 9.3 berat seluruhnya 2.280 Kg.

"Ini merupakan badak terakhir yang ukurannya masih sebesar ini, badak sekarang ukurannya jauh lebih kecil dari badak yang ada di museum ini," katanya.

Selain Paus Biru dan Badak Bercula Satu, Museum Zoologi menyimpan 3.030.657 spesimen satwa Indonesia yang terdiri dari 3.007 moluska, 15.804 serangga dan anthropoda, 1.3000 ikan, 1.200 burung, 498 reptil, 334 amfibi, 134 cacing nematoda, 460 mamalia, dan 70 krustasea.

Museum Zoologi Bogor buka setiap hari, berada di komplek Kebun Raya Bogor, tepat di bulan November ini usianya memasukan 122 tahun.

Rata-rata setiap hari museum dikunjungai 1.000 orang pengunjung terutama akhir pekan. Pengunjung Kebun Raya dapat langsung mengunjungi Museum Zoologi gratis, karena sudah termasuk tiket masuk Kebun Raya Bogor.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016