Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat KH Didin Zainuddin menyampaikan pesan cara memilih pemimpin dalam kegiatan Musyawarah Reboan, di Pondok Pesantren Mursyidul Falah II, Kabupaten Purwakarta, Jabar.
"Memilih pemimpin sama halnya seperti memilih pendamping hidup," kata Kiai Didin, saat Musyawarah Reboan yang digelar oleh organisasi pendukung Anies Baswedan, Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), di Purwakarta, Minggu.
Atas hal tersebut, ia menyampaikan kalau ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan saat memilih pemimpin.
"Dipilih karena rupanya, hartanya, silsilah keturunannya, agama atau akhlaknya. Tapi dari semua kriteria itu, agama atau akhlak yang paling penting," katanya.
Ia menyebutkan, sesuai kriteria tersebut, ada pada sosok kandidat capres Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pada Pemilu 2024.
Sementara itu, Musyawarah Reboan yang digelar di Pondok Pesantren Mursyidul Falah II, Purwakarta, Minggu ini dihadiri ratusan santri dan santriwati serta pemuka agama lainnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Mursyidul Falah, KH Ubang Asy'ari berpesan agar kegiatan Musyawarah Reboan yang diselenggarakan SKI diisi juga dengan kegiatan mengaji, yakni dengan membaca manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani.
Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia, Raharja Waluya Jati, mengatakan kegiatan Musyawarah Reboan merupakan forum bertemunya seluruh elemen perubahan.
"Mulai dari anggota kelompok pendukung Anies Baswedan, anggota partai KPP hingga masyarakat yang mendukung perubahan," katanya.
Dalam Musyawarah Reboan, kata dia, terjadi diskusi atas berbagai temuan dan problem di lapangan. Hal ini menjadi mekanisme koordinasi efektif antara pendukung dengan masyarakat.
Selain menangkap keresahan masyarakat dengan kondisi saat ini, Musyawarah Reboan juga menggalang dukungan masyarakat setempat.
Jati menampik kalau kegiatan ini disebut sejumlah kalangan bersifat tertutup, ia mengatakan siapapun dapat hadir dalam Musyawarah Reboan.
“Di Musyawarah ini masyarakat berdaulat penuh, setiap orang bisa hadir memberikan pendapat dan bahkan jika mempunyai gagasan yang berbeda. Sebab dari kegiatan inilah arus perubahan akan terus membesar,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Memilih pemimpin sama halnya seperti memilih pendamping hidup," kata Kiai Didin, saat Musyawarah Reboan yang digelar oleh organisasi pendukung Anies Baswedan, Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), di Purwakarta, Minggu.
Atas hal tersebut, ia menyampaikan kalau ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan saat memilih pemimpin.
"Dipilih karena rupanya, hartanya, silsilah keturunannya, agama atau akhlaknya. Tapi dari semua kriteria itu, agama atau akhlak yang paling penting," katanya.
Ia menyebutkan, sesuai kriteria tersebut, ada pada sosok kandidat capres Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pada Pemilu 2024.
Sementara itu, Musyawarah Reboan yang digelar di Pondok Pesantren Mursyidul Falah II, Purwakarta, Minggu ini dihadiri ratusan santri dan santriwati serta pemuka agama lainnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Mursyidul Falah, KH Ubang Asy'ari berpesan agar kegiatan Musyawarah Reboan yang diselenggarakan SKI diisi juga dengan kegiatan mengaji, yakni dengan membaca manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani.
Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia, Raharja Waluya Jati, mengatakan kegiatan Musyawarah Reboan merupakan forum bertemunya seluruh elemen perubahan.
"Mulai dari anggota kelompok pendukung Anies Baswedan, anggota partai KPP hingga masyarakat yang mendukung perubahan," katanya.
Dalam Musyawarah Reboan, kata dia, terjadi diskusi atas berbagai temuan dan problem di lapangan. Hal ini menjadi mekanisme koordinasi efektif antara pendukung dengan masyarakat.
Selain menangkap keresahan masyarakat dengan kondisi saat ini, Musyawarah Reboan juga menggalang dukungan masyarakat setempat.
Jati menampik kalau kegiatan ini disebut sejumlah kalangan bersifat tertutup, ia mengatakan siapapun dapat hadir dalam Musyawarah Reboan.
“Di Musyawarah ini masyarakat berdaulat penuh, setiap orang bisa hadir memberikan pendapat dan bahkan jika mempunyai gagasan yang berbeda. Sebab dari kegiatan inilah arus perubahan akan terus membesar,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023