Bogor, 21/10 (ANTARA) - Pengurus Mesjid Muamar Qaddafy Center yang terletak di Perumahan Bukit Az Zikra, Sentul, Kecamatan Kedung Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat turut berduka dengan kepergian Pimpinan Libya Muamar Gadaffi.

Jumat siang, jemaah dan pengurus Mesjid Muamar Qaddafy menggelar Shalat Gaib sebagai bentuk penghormatan dan mendoakan kepergian Gadaffi.

"Gadaffi adalah sosok bersahaja yang peduli dengan umat. Kami sangat-sangat kehilangan sosok pemimpin yang peduli dengan pembangunan umat Islam di dunia," kata Penasehat Dewan Mesjid Muammar Qaddafy, Lutfi Tamimi, saat dihubungi, di Bogor, Jumat malam.

Lutfi menceritakan, sosok Gadaffi dimatanya adalah sosok nasionalis yang hidup sederhana tidak menyukai kemewahan, seperti pemimpin negara Arab lainnya.

Tiga kali bertemu langsung dengan Gadaffi, Lutfi melihat sosok Gadaffi sebagai pemimpin yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan dakwah umat baik di Libya maupun di dunia.

"Dia sosok yang sederhana, tidak suka bermewah-mewahan. Ia memiliki kepedulian tinggi dengan pembangunan ummat, melalui yayasan The World Islamic Call Center, Gadaffi membiayai pembangunan mesjid di sejumlah negara di dunia," kata Lutfi.

Selain mendanai pembangunan mesjid disejumlah negara di dunia, Gadaffi juga membiayai operasional mesjid tersebut.

Hingga kini sudah 80 mesjid di dunia yang dibangun dan didanai oleh Yayasan WICC milik pemerintah Libya tersebut.

"Gadaffi juga sangat penduli dengan dunia sufi. Setiap tahunnya Gadaffi selalu mengundang tokoh-tokoh Sufi di dunia untuk datang ke Libya merayakan maulid nabi," katanya.

Lutfi mengatakan, kepergiaan Gadaffi tidak akan meruntuhkan perjuangan pengurus Mesjid Muammar Gaddafy untuk terus menyebarkan dakwah di Indonesia.

Menurut Lutfi, sejauh ini keberadaan Mesjid Muammar Qaddafy telah memiliki arti ditengah masyarakat.

Mesjid yang diimami Ustad Arifin Ilham ini menjadi mesjid yang selalu ramai dikunjungi umat. Selain arsitekturnya yang bagus. Dakwah dan zikir akbar yang diselenggarakan Ustad Arifin selalu dinantikan para umat.

"Saya juga menerima 100 lebih SMS ucapan bela sungkawa dari siswa dan ustad yang pernah belajar di Libya. Ini adalah bukti Gadaffi memiliki arti di Indonesia," katanya.

Lutfi mengatakan, Mesjid Muammar Qaddafy dibangun pada 2007 dan diresmikan penggunaannya pada 2009.

Mesjid tersebut didanai sepenuhnya oleh oleh The World Islamic Call Society sebuah yayasan milik pemerintah Libya pimpinan Muamar Khadafy.

"Saat itu pemerintah Libya mengundang ustad Arifin Ilham untuk bersilaturahmi, dan menawarkan bantuan. Saat itu Ustad Arifin menyatakan keinginannya untuk memiliki mesjid, dan pihak yayasan pun membantu membangun mesjid ini," katanya.

Dikatakannya, total dana yang dikucurkan oleh pihak Yayasan Muamar Gadaffi tersebut senilai Rp50 miliar untuk pembangunan kompek mesjid dan perumahan yang ada di kawasan Bukit Az Zikra.

Selain menggelar shalat gaib, Lutfi mengajak umat muslim di Indonesia untuk mendoakan almarhum Gadaffi dan mengenangnya dalam kebaikan.

"Mari kita doakan bersama, Gadaffi pergi secara sahid. Semoga kebaikannya berbuah syurga," kata Lutfi.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011