Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jabar, menyebutkan areal persawahan di sejumlah daerah sekitar Purwakarta tengah membutuhkan banyak air untuk menjaga terjadinya gagal panen.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Sri Jaya Midan, di Purwakarta, Senin, mengatakan kalau pasokan air untuk persawahan harus tetap terjaga dengan baik agar petani tidak mengalami gagal panen.
Ia contohkan, pasokan air di sungai Cigoong yang berfungsi mengairi areal sawah di Kecamatan Purwakarta, Pondoksalam dan Kecamatan Pasawahan harus terus tersedia pada musim panen ini.
Baca juga: Petani di Purwakarta kesulitan air untuk airi sawah akibat proyek pembangkit listrik
"Jika pasokan air tidak tersedia, maka akan mempengaruhi produktivitas padi di daerah tersebut," katanya.
Sesuai dengan data Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, di wilayah Kecamatan Purwakarta, Pondoksalam dan Kecamatan Pasawahan itu terdapat 247 hektare sawah yang kini memerlukan banyak pasokan air.
Areal sawah seluas 247 hektare itu tersebar di empat desa sekitar Kecamatan Pasawahan, satu desa di Kecamatan Pondoksalam, dan satu kelurahan di Kecamatan Purwakarta.
"Saat ini kondisi areal sawah di wilayah tersebut memang kebutuhan airnya tinggi, karena dalam kondisi padi sudah mulai menguning," katanya.
Baca juga: Kementan bantu puluhan kelompok tani Purwakarta berupa selang air
Disebutkan kalau tidak ada pasokan air, maka ratusan hektare areal sawah di daerah itu berpotensi gagal panen.
"Jika gagal panen, maka Purwakarta akan kehilangan sekitar 1.482 ton gabah, Itu tentu akan merugikan kita," katanya.
Sementara itu, Dadang, petani dari Kelompok Tani Mandiri II Desa Kerta Jaya mengatakan,m, luas areal sawah yang dikelola kelompoknya itu mencapai 25 hektare.
Baca juga: Petani Purwakarta diimbau maksimalkan sumber air
Dengan luas sawah tersebut, kebutuhan air untuk menyuplainya tentu cukup besar.
"Pasokan air harus benar-benar terjamin, apalagi pada musim kemarau seperti sekarang ini. Jika pasokan air tidak ada, jelas itu akan sangat mempengaruhi tanaman padi, dan bisa berpotensi menyebabkan gagal panen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Sri Jaya Midan, di Purwakarta, Senin, mengatakan kalau pasokan air untuk persawahan harus tetap terjaga dengan baik agar petani tidak mengalami gagal panen.
Ia contohkan, pasokan air di sungai Cigoong yang berfungsi mengairi areal sawah di Kecamatan Purwakarta, Pondoksalam dan Kecamatan Pasawahan harus terus tersedia pada musim panen ini.
Baca juga: Petani di Purwakarta kesulitan air untuk airi sawah akibat proyek pembangkit listrik
"Jika pasokan air tidak tersedia, maka akan mempengaruhi produktivitas padi di daerah tersebut," katanya.
Sesuai dengan data Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, di wilayah Kecamatan Purwakarta, Pondoksalam dan Kecamatan Pasawahan itu terdapat 247 hektare sawah yang kini memerlukan banyak pasokan air.
Areal sawah seluas 247 hektare itu tersebar di empat desa sekitar Kecamatan Pasawahan, satu desa di Kecamatan Pondoksalam, dan satu kelurahan di Kecamatan Purwakarta.
"Saat ini kondisi areal sawah di wilayah tersebut memang kebutuhan airnya tinggi, karena dalam kondisi padi sudah mulai menguning," katanya.
Baca juga: Kementan bantu puluhan kelompok tani Purwakarta berupa selang air
Disebutkan kalau tidak ada pasokan air, maka ratusan hektare areal sawah di daerah itu berpotensi gagal panen.
"Jika gagal panen, maka Purwakarta akan kehilangan sekitar 1.482 ton gabah, Itu tentu akan merugikan kita," katanya.
Sementara itu, Dadang, petani dari Kelompok Tani Mandiri II Desa Kerta Jaya mengatakan,m, luas areal sawah yang dikelola kelompoknya itu mencapai 25 hektare.
Baca juga: Petani Purwakarta diimbau maksimalkan sumber air
Dengan luas sawah tersebut, kebutuhan air untuk menyuplainya tentu cukup besar.
"Pasokan air harus benar-benar terjamin, apalagi pada musim kemarau seperti sekarang ini. Jika pasokan air tidak ada, jelas itu akan sangat mempengaruhi tanaman padi, dan bisa berpotensi menyebabkan gagal panen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023