Para dokter spesialis bedah anak di Indonesia berada pada barisan depan memberikan perawatan medis yang optimal kepada anak-anak, mulai dari bayi hingga remaja yang membutuhkan tindakan pembedahan.
"Sampai awal tahun 2023 baru ada sekitar 150-an anggota PERBANI (Persatuan Dokter Spesialis Bedah Anak Indonesia) yang tersebar mulai dari Aceh sampai Papua," kata Ketua Umum Persatuan Dokter Spesialis Bedah Anak Indonesia (PERBANI) dr. I Made Darmajaya, SpBA, Subsp.D.A.(K) rapat kerja nasional pengurus pusat Perbandi di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan walaupun dengan jumlah yang masih sangat kurang, para spesialis bedah anak ini siap untuk melayani anak-anak Indonesia, mulai usia 0 hari sampai 18 tahun yang membutuhkan tindakan pembedahan, antara lain kasus kelainan bawaan lahir (kongenital), seperti atresia ani (lahir tanpa anus), sumbatan saluran pencernaan dan lain-lain, sampai kasus-kasus khusus seperti pemisahan kembar siam dan transplantasi hati pada anak.
Baca juga: Doktor FKUI temukan teknik baru operasi kebocoran katup jantung pada anak
Menurut dia Ilmu Bedah anak, yang meliputi operasi bedah untuk anak sejak lahir hingga 18 tahun, memegang peran penting dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan kompleks yang seringkali tak dapat ditangani dengan pengobatan konvensional.
Meski perkembangan bedah anak di Indonesia cukup pesat, jumlah spesialis bedah anak masih jauh dari kata cukup dan membutuhkan peningkatan. Menurut Darmajaya, diperlukan percepatan jumlah spesialis bedah anak dan pusat pendidikan bedah anak di seluruh Indonesia.
"Harapannya, pada tahun 2030, jumlah spesialis bedah anak di seluruh Indonesia dapat mencapai 250 dokter," katanya.
Baca juga: Dokter: Seruan Kemenkes cegah stunting pada anak lewat protein hewani sudah tepat
Kerjasama pemerintah sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan ini. Pemerintah diharapkan dapat membuat aturan dan regulasi yang membantu ketersediaan ahli bedah anak, khususnya di daerah-daerah terpencil, serta penyediaan infrastruktur pendukung.
Sementara para dokter spesialis bedah anak merupakan solusi medis yang sangat penting, peran orang tua dan masyarakat juga tidak kalah penting dalam upaya menciptakan generasi anak yang sehat.
Pendidikan tentang kesehatan anak, deteksi dini kondisi kesehatan, dan pentingnya pemeriksaan rutin adalah beberapa cara yang bisa dilakukan dalam upaya mewujudkan anak Indonesia yang sehat dan kuat.
Baca juga: Dokter: Anak seorang perokok miliki risiko empat kali alami gangguan pernapasan
Wakil Ketua Eksternal PERBANI dr. Leecarlo Millano LG, SpBA, Subsp.D.A.(K) menyatakan bahwa peran serta para spesialis bedah anak tidak diragukan lagi danakan semakin penting dalam konteks kesehatan anak Indonesia, terutama menghadapi bonus demografi 2045 yang sudah di depan mata, anak dengan kebutuhan akan pembedahan akan meningkat kualitas hidupnya jika dapat ditangani secara cepat dan profesional, imbuhnya.
Melalui bedah anak, negara ingin menjunjung tinggi komitmennya untuk memberikan perawatan kesehatan terbaik kepada generasi muda, yang bukan hanya merupakan masa depan Indonesia, tapi juga dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Sampai awal tahun 2023 baru ada sekitar 150-an anggota PERBANI (Persatuan Dokter Spesialis Bedah Anak Indonesia) yang tersebar mulai dari Aceh sampai Papua," kata Ketua Umum Persatuan Dokter Spesialis Bedah Anak Indonesia (PERBANI) dr. I Made Darmajaya, SpBA, Subsp.D.A.(K) rapat kerja nasional pengurus pusat Perbandi di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan walaupun dengan jumlah yang masih sangat kurang, para spesialis bedah anak ini siap untuk melayani anak-anak Indonesia, mulai usia 0 hari sampai 18 tahun yang membutuhkan tindakan pembedahan, antara lain kasus kelainan bawaan lahir (kongenital), seperti atresia ani (lahir tanpa anus), sumbatan saluran pencernaan dan lain-lain, sampai kasus-kasus khusus seperti pemisahan kembar siam dan transplantasi hati pada anak.
Baca juga: Doktor FKUI temukan teknik baru operasi kebocoran katup jantung pada anak
Menurut dia Ilmu Bedah anak, yang meliputi operasi bedah untuk anak sejak lahir hingga 18 tahun, memegang peran penting dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan kompleks yang seringkali tak dapat ditangani dengan pengobatan konvensional.
Meski perkembangan bedah anak di Indonesia cukup pesat, jumlah spesialis bedah anak masih jauh dari kata cukup dan membutuhkan peningkatan. Menurut Darmajaya, diperlukan percepatan jumlah spesialis bedah anak dan pusat pendidikan bedah anak di seluruh Indonesia.
"Harapannya, pada tahun 2030, jumlah spesialis bedah anak di seluruh Indonesia dapat mencapai 250 dokter," katanya.
Baca juga: Dokter: Seruan Kemenkes cegah stunting pada anak lewat protein hewani sudah tepat
Kerjasama pemerintah sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan ini. Pemerintah diharapkan dapat membuat aturan dan regulasi yang membantu ketersediaan ahli bedah anak, khususnya di daerah-daerah terpencil, serta penyediaan infrastruktur pendukung.
Sementara para dokter spesialis bedah anak merupakan solusi medis yang sangat penting, peran orang tua dan masyarakat juga tidak kalah penting dalam upaya menciptakan generasi anak yang sehat.
Pendidikan tentang kesehatan anak, deteksi dini kondisi kesehatan, dan pentingnya pemeriksaan rutin adalah beberapa cara yang bisa dilakukan dalam upaya mewujudkan anak Indonesia yang sehat dan kuat.
Baca juga: Dokter: Anak seorang perokok miliki risiko empat kali alami gangguan pernapasan
Wakil Ketua Eksternal PERBANI dr. Leecarlo Millano LG, SpBA, Subsp.D.A.(K) menyatakan bahwa peran serta para spesialis bedah anak tidak diragukan lagi danakan semakin penting dalam konteks kesehatan anak Indonesia, terutama menghadapi bonus demografi 2045 yang sudah di depan mata, anak dengan kebutuhan akan pembedahan akan meningkat kualitas hidupnya jika dapat ditangani secara cepat dan profesional, imbuhnya.
Melalui bedah anak, negara ingin menjunjung tinggi komitmennya untuk memberikan perawatan kesehatan terbaik kepada generasi muda, yang bukan hanya merupakan masa depan Indonesia, tapi juga dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023